Abstract:
Henti jantung merupakan keadaan yang mengancam nyawa, dan bila tidak segera ditangani dapat menyebabkan kematian. Salah satu cara untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai penanganan henti jantung ialah dengan melakukan pelatihan RJP. Alternatif lain yang dapat digunakan masyarakat untuk latihan CPR yaitu dapat menggunakan alat yang lebih murah dan mudah didapatkan contohnya seperti bantal busa. Tujuan penelitian ini adalah untuk menggambarkan kemampuan bantal busa pada sensasi kedalaman dan maneken pada latihan chest compression only CPR pada penolong awam di Kota Banjarbaru dan Martapura. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain penelitian deskriptif menggunakan probability sampling dengan pendekatan jenis simple random sampling. Sampel pada penelitian ini berjumlah 30 responden. Hasil dari penelitian ini yaitu Sebanyak 30 orang responden didapatkan hasil 28 orang responden (93,3%) dapat melakukan tindakan CPR setelah melakukan latihan pada perangkat alternatif bantal busa. Sedangkan 2 orang responden lainnya (6,67%) setelah melakukan latihan pada perangkat alternatif bantal busa, responden tersebut tidak melakukan kompresi dada dengan benar dikarenakan melakukan kompresi dada terlalu cepat sehingga kedalaman yang dihasilkan kurang dari 5 cm. Pemahaman responden sendiri sangat penting dalam keberhasilan kompresi dada, yang mana sebelum melakukan kompresi dada pada menekin responden diajarkan terlebih dulu mengenai tindakan CPR yang baik dan benar. Adapun kegagalan pada responden tersebut dikarenakan pada saat latihan di perangkat alternatif bantal busa tidak mengikuti instruksi dengan baik.
Kata kunci: Bantal Busa; Bantuan Hidup Dasar; CPR; Kedalaman