Abstract:
Potensi bawang dayak sebagai tanaman obat multifungsi sangat besar. Oleh karena itu, peningkatan produksi bawang dayak penting untuk dilakukan. Pertumbuhan dan hasil tanaman bawang dayak untuk menunjang fungsinya sebagai tanaman obat memerlukan teknik budidaya yang tepat serta lingkungan tumbuh yang sesuai. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis interaksi dosis abu sekam dengan tingkat ketersediaan air, menganalisis pengaruh masing-masing dosis abu sekam dan tingkat ketersediaan air, serta menganalisis kombinasi dosis abu sekam dengan tingkat ketersediaan air yang terbaik dalam meningkatkan pertumbuhan, hasil dan kandungan flavonoid bawang dayak. Penelitian menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) faktorial yang terdiri dari 2 faktor. Faktor pertama yaitu dosis abu sekam (P) yang terdiri dari 4 taraf, yaitu p1 (0 t/ha), p2 (2,5 t/ha), p3 (5 t/ha) dan p4 (7,5 t/ha). Faktor kedua yaitu tingkat ketersediaan air (K) yang terdiri dari 4 taraf, yaitu k1 (100% kapasitas lapang), k2 (75% kapasitas lapang), k3 (50% kapasitas lapang) dan k4 (25% kapasitas lapang). Pengamatan yang dilakukan terdiri dari jumlah daun (helai), jumlah anakan (anakan), jumlah umbi (umbi), berat segar umbi (g), berat kering umbi (g) dan kandungan flavonoid. Interaksi berbagai dosis abu sekam dan tingkat ketersediaan air berpengaruh nyata terhadap jumlah anakan umur 8 MST. Faktor tunggal dosis abu sekam berpengaruh nyata terhadap jumlah daun umur 10-20 MST, jumlah anakan umur 10 MST dan 12 MST, serta berpengaruh sangat nyata pada kandungan flavonoid. Faktor tunggal tingkat ketersediaan air berpengaruh nyata terhadap jumlah daun umur 2, 4, 16, 18 dan 20 MST. Kombinasi dosis abu sekam 7,5 t/ha dengan tingkat ketersediaan air 50% KL memberikan jumlah anakan lebih baik dibandingkan kombinasi dosis abu sekam 2,5 t/ha dengan tingkat ketersediaan air 100% KL, abu sekam 5 t/ha dengan tingkat ketersedian air 50% KL, dan abu sekam 7,5 t/ha dengan tingkat ketersediaan air 25% KL, namun tidak berbeda nyata dengan kombinasi dosis abu sekam dan tingkat ketersediaan air lainnya.