Abstract:
Analisis wacana kritis merupakan salah satu pandangan mengenai bahasa dalam analisis wacana yang memandang kekuasaan-kekuasaan selalu terlibat pada pembentukan subjek yang direpresentasikan dalam bahasa. Analisis wacana kritis pada umumnya menganalisis teks media dan juga dapat dilakukan untuk menganalisis karya sastra termasuk novel. Penelitian ini menggunakan metode analisis wacana kritis Norman Fairclough. Sumber data penelitian ini, yaitu novel Bumi Manusia, cetakan 35 tahun 2019, karya Pramoedya Ananta Toer. Data penelitian yaitu, kutipan yang terkait dengan tindakan kekuasaan. Langkah-langkah analisis data dalam penelitian ini mengikuti langkah-langkah analisis wacana kritis Norman Fairclough yang terdiri atas tiga tahapan analisis yaitu, teks, discourse practice, dan sociocultural practice.
Hasil penelitian menunjukan adanya. (1) pada bagian teks peneliti dapat menemukan tiga komponen dasar dalam model Norman Fairclough, yaitu unsur representasi, relasi dan identitas dalam novel Bumi Manusia karya Pramoedya Ananta Toer. Pada unsur representasi terbagi menjadi tiga bagian yaitu representasi dalam anak kalimat yang terdiri dari dua tingkatan yaitu, kosakata (vocabulary) dan tatabahasa (grammar) yang menampilkan bagaimana anak kalimat di dalam novel menggambarkan suatu realitas dan anak kalimat dalam novel menampilkan sosok Minke sebagai tokoh utama. Representasi dalam kombinasi anak kalimat yang terbagi atas bentuk elaborasi, perpanjangan dan mempertinggi yang menampilkan anak kalimat dalam cerpen yang menimbulkan makna koherensi atau mengandung ideologi pada anak kalimat tersebut serta representasi dalam rangkaian antarkalimat yang terdiri dari kalimat dalam novel Bumi Manusia yang digabung sehingga didapat anak kalimat yang lebih menonjol dan menghasilkan makna dan reaksi. Pada unsur relasi teks meneliti pihak-pihak yang berhubungan dengan Minke dan Nyai Ontosoroh. (2) pada bagian discourse practice meneliti proses produksi dan konsumsi teks novel yang terbias dari profesi dan konteks kehidupan Pramoedya Ananta Toer sebagai pengarang serta pandangannya sehingga novel ini dihadirkan. (3) pada bagian sociocultural practice terbagi menjadi tiga tingkatan, yaitu situasional, institusional, dan sosial yang meneliti kesesuaian situasi dan keterkaitan antara sistem kekuasaan dalam novel Bumi Manusia.