Abstract:
Perilaku tidak aman (unsafe actions) merupakan kegagalan pekerja (human error) dalam mengikuti persyaratan dan Standar Prosedur Kerja (SOP) yang benar sehingga dapat membahayakan diri sendiri maupun pekrja lain yang dapat menimbulkan kecelakaan kerja. Heinrich menyatakan bahwa kecelakaan kerja di industri secara umum disebabkan oleh 88% tindakan tidak aman, 10% kondisi yang berbahaya, serta 2% disebabkan takdir Tuhan. Kecelakaan kerja pada tempat kerja di Indonesia tahun 2019 terjadi 139.999 kasus dan tahun 2021 meningkat menjadi 144.929 kasus. Kecelakaan kerja terbesar di Indonesia terjadi pada sektor manufaktur bersamaan dengan konstruksi sebesar 63,6%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan perilaku tidak aman pada pekerja industri manufaktur di Indonesia. Metode penelitian yang digunakan adalah literature review dengan desain penelitian scoping review dengan penentuan artikel menggunakan kriteria PECOT. Pencarian artikel menggunakan database Google Scholar. Penyeleksian artikel menggunakan Prisma Flowchart, dilakukan telaah artikel berdasarkan kriteria inklusi hingga didapatkan 10 artikel yang memenuhi syarat. Diketahui dari 10 artikel terdapat 15 faktor yang berhubungan dengan perilaku tidak aman pada pekerja industri manufaktur, yaitu usia, pendidikan, stress kerja, pengetahuan, motivasi kerja, masa kerja, beban kerja, sikap, persepsi, pengawasan, pelatihan, APD, safety talk, keterampilan dan kelelahan kerja. Saran diharapkan kepada pengelola industri manufaktur dapat meningkatkan perilaku aman para pekerja di setiap aktivitas pekerjaan.
Kata kunci: Pekerja industri manufaktur, faktor perilaku tidak aman, perilaku tidak aman
