Abstract:
Stres kerja adalah kondisi yang dapat menyebabkan terjadinya ketegangan serta emosi seseorang dan proses berpikir disetiap kondisi masing-masing orang. Bidang pendidikan menjadi salah satu bidang yang paling terpengaruh dengan stres setelah bidang kesehatan. ILO menyebutkan bahwa profesi guru memiliki prevalensi stres kerja tertinggi. Hasil survei oleh Health Safety Executive tahun 2016 menunjukkan bahwa terdapat sebanyak 2530 kasus stres kerja per 100.000 guru. Berdasarkan data beban kerja guru di SMK Telkom Banjarbaru potensi stres kerja dapat terlihat apabila melihat data beban kerja guru, dimana terdapat 53% guru yang memiliki beban kerja tambahan. Studi ini bertujuan menganalisis korealasi beban kerja, konflik peran, dan dukungan sosial terhadap stres kerja guru di SMK Telkom Banjarbaru. Metode penelitian menggunakan kuantitatif dan pendekatan cross sectional. Populasi dalam studi yaitu 45 orang, dimana sampelnya 41 responden yang diambil melalui metode simple random sampling. Penelitian ini memakai angket online google form. Data dianalisis melalui uji chi-square (CI=95%, ?=0,05). Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa ada hubungan antara beban kerja (p-value=0,012), konflik peran (p-value=0,001), dukungan sosial (p-value=0,0001) dengan stres kerja pada guru di SMK Telkom Banjarbaru. Berdasarkan hal tersebut, sekolah diharapkan dapat menekan angka stres kerja dengan memahami kemampuan guru dalam bekerja sehingga, ketika diberi tugas guru tidak merasakan bahwa tugas tersebut sebagai beban, mendelegasikan tugas sesuai dengan kemampuan dan keahlian sesuai dengan skill yang dimiliki guru serta memberikan dukungan sosial kepada guru dengan memberikan apresiasi baik secara materi ataupun peningkatan karir bagi guru.
Kata Kunci: Beban kerja, dukungan sosial, konflik peran, stres kerja.
