dc.description.abstract |
Sub-sektor pertanian yang cukup berperan dalam menciptakan lapangan kerja adalah sektor perkebunan, salah satunya perkebunan kelapa sawit. Desa Bapera merupakan salah satu Desa yang ada diKabupaten Kotabaru dimana penduduknya bermatapencaharian sebagai pekebun di perkebunan kelapa sawit. Sebagian dari petani memiliki kebun sendiri, dan sebagian lagi sebagai pekerja di perusahaan sawit serta ada juga sebagian petani yang Mengikut sertakan kebunnya sebagai plasma. Kondisi ekonomi masyarakat sebagai petani plasma belum sepenuhnya sejahtera dan keadaan ekonominya tergolong rendah dikarena pembayaran plasma tidak berjalan dengan lancar. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbandingan pendapatan kelapa sawit petani non plasma dan petani plasma di Desa Bepara. Penelitian ini menggunakan metode survei. Sampel pada penelitian ini diambil secara random sampling yaitu petani plasma terdiri 15 dan petani non plasma terdiri dari 15 orang. Hasil penelitian menunjukan penerimaan yang diterima petani non plasma selama 6 bulan rata rata sebesar Rp 3.437.970/ut, rata-rata biaya yang dikeluarkan petani non plasma sebesar Rp 2.486.181/ut, rata-rata pendapatan yang diterima petani non plasma sebesar Rp 951.789/ut. Penerimaan yang diterima petani plasma selama 6 bulan rata-rata sebesar Rp 4.768.218/ut, rata-rata biaya yang dikeluarkan petani plasma sebesar Rp 3.538.653/ut, rata-rata pendapatan yang diterima petani plasma sebesar Rp 1.229.564/ut. |
|