Abstract:
Abstrak
Data dan informasi mengenai sebaran dan kerapatan mangrove di Pesisir Kuala Lupak sangat minim. Data dan informasi sebaran dan kerapatan mangrove sangat penting dibutuhkan oleh berbagai kementerian dan lembaga untuk kebutuhan pemetaan mangrove dengan akurasi yang tinggi. Pemetaan dengan Unmanned Aerial Vehicle (UAV) merupakan suatu strategi atau cara untuk pemetaan dengan skala besar dengan resolusi yang sangat tinggi serta efisien dengan pendekatan berbasis objek (OBIA). Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret 2022 – Mei 2023 dengan 6 area dan setiap stasiun terdapat 3 plot yang dianggap mewakili keseluruhan kawasan ekosistem mangrove. Dari penelitian yang sudah terlaksana, ditemukan 4 jenis mangrove yang ditemukan adalah Rhizophora apiculata, Avicennia alba, Sonneratia caseolaris, dan Nypa fruticans. Jenis yang paling banyak ditemukan yaitu jenis Sonneratia caseolaris dikarnakan hidup di zona dekat dengan laut. Kerapatan mangrove sangat jarang memiliki luasan sekitar 1,16 Ha, mangrove jarang memiliki luasan sekitar 3,33 Ha, mangrove sedang memiliki luasan sekitar 11,96 Ha, mangrove lebat memiliki luasan sekitar 2,35 Ha dan mangrove sangat lebat memiliki luasan sekitar 3,89 Ha. Kerapatan mangrove di Pesisir Kuala Lupak termasuk ke dalam kategori mangrove sedang.
Kata Kunci : UAV, OBIA, Jenis Mangrove