Abstract:
Usaha penangkapan kepiting bakau memiliki peluang yang besar karena
tingginya permintaan. Akan tetapi, ketersediaan kepiting bakau di alam masih
terbatas karena usaha penangkapan memiliki risiko dan ketidakpastian. Penelitian
ini bertujuan untuk menganalisis kelayakan finansial dan risiko usaha
penangkapan kepiting bakau di wilayah Pulau Laut Kabupaten Kotabaru Provinsi
Kalimantan Selatan. Metode pengumpulan data yang digunakan pada penelitian
ini adalah metode observasi, metode wawancara dan metode dokumentasi.
Analisis data yang digunakan untuk menganalisis kelayakan usaha adalah analisis
Keuntungan, Net Present Value (NPV), Gross benefit cost ratio (Gross B/C), dan
Internal Rate of Return (IRR) dengan menggunakan jangka waktu 5 tahun.
Discount factor yang digunakan untuk UMKM berdasarkan KUR (kredit usaha
rakyat) sebesar 6% (Khansaet al., 2022) dan discount factor yang digunakan
untuk komersil bulan Oktober 2022 adalah 8,25% (BPS, 2022). Analisis data yang
digunakan untuk menganalisis risiko adalah Koefisien Variasi (CV) dan Batas
Bawah (L). Usaha penangkapan kepiting bakau di wilayah Pulau Laut layak
dijalankan untuk usaha keberlanjutan dalam 5 tahun mendatang secara finansial.
Usaha penangkapan kepiting bakau di wilayah Pulau Laut mengalami keuntungan
sebesar Rp. 28.835.039/tahun, NPV Rp. 106.077.828,66 (KUR) dan Rp.
98.989.478,04 (komersil) dan Gross B/C 1,10 (KUR) dan 1,09 (komersil),
sedangkan IRR tidak dapat digunakan untuk menganalisis karena nilai IRR tidak
rasional (187%). Usaha penangkapan kepiting bakau di wilayah Pulau Laut
terhindar dari risiko produksi, risiko biaya dan risiko keuntungan dalam
menjalankan usaha penangkapan kepiting bakau karena nilai CV ? 0,5 dan L ? 0.
Kata Kunci: Kepiting Bakau, Kelayakan Usaha, Finansial, Analisis Risiko