Abstract:
Tingginya tekanan di lingkungan perusahaan yang serba cepat dan kompetitif telah ditemukan mendorong budaya stres tinggi yang menyebabkan kecemasan (misalnya, budaya penjualan). Workplace anxiety adalah reaksi kecemasan di tempat kerja. Adapun salah satu faktor workplace anxiety adalah tuntutan kerja. Melalui hal tersebut, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peranan tuntutan kerja terhadap workplace anxiety pada karyawan sales di perusahaan PT. Astra International Tbk. Daihatsu Banjarbaru. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain cross-sectional. Sampel penelitian ini ditentukan menggunakan non probability sampling dengan jenis total sampling atau sampling jenuh sehingga diperoleh 35 karyawan sales PT Astra International Daihatsu Tbk. Kota Banjarbaru sebagai subjek penelitian. Data dikumpulkan menggunakan skala Job Demands-Resources Questionnaire (Bakker, 2014) dan Workplace Phobic Scale (Muschalla & Linden, 2008) yang sudah di adaptasi ke Bahasa Indonesia. Metode analisis yang digunakan adalah regresi linear sederhana. Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat peranan positif dari tuntutan kerja terhadap workplace anxiety (R2=0.118, p<0.05). Semakin tinggi tuntutan kerja karyawan, maka semakain tinggi workplace anxiety. Tuntutan kerja memiliki peran sebesar 11,8?lam memprediksi workplace anxiety sementara sisanya disebabkan oleh faktor lain yang tidak teliti.