Abstract:
Saluang belum (Luvunga sarmentosa (Blume) Kurz.) merupakan salah satu tumbuhan endemik yang berasal dari Kalimantan. Tujuan dari penelitian ini untuk menentukan hasil uji simplisia dan ekstrak berdasarkan parameter spesifik dan non-spesifik. Metode yang digunakan mengacu pada Parameter Standar Umum Ekstrak dan Farmakope Herbal Indonesia. Pengambilan sampel dilakukan dari Desa Mangkupum Kecamatan Muara Uya Kabupaten Tabalong Kalimantan Selatan dan Desa Timpah Kecamatan Timpah Kabupaten Kapuas Kalimantan Tengah. Hasil pengujian organoleptik berbentuk serbuk sangat kasar, berwarna coklat, berbau khas kuat, dan rasa kelat. Hasil uji mikroskopik menunjukkan sel empulur, sel minyak, xilem, floem, korteks, periderm, sklerenkim, kristal kalsium oksalat, jaringan gabus, dan inti sel. Hasil uji makroskopik yaitu bertekstur kasar serta sangat keras, garis kulit tidak jelas dan mudah dipatahkan, kulit akar berwarna coklat tua, sedangkan bagian dalam akar berwarna coklat muda dan berbau khas. Kadar sari larut air pada simplisia diperoleh rata-rata 5,67-7,00%, kadar sari larut etanol diperoleh rata-rata 8,33-10,67%, susut pengeringan dengan rata-rata 1,78-1,80%, kadar abu total dengan rata-rata 2,83-3,83%, kadar abu tidak larut asam dengan rata-rata 1,00-1,30%. Pemerian ekstrak yaitu berbentuk ekstrak kental, berwarna coklat kekuningan, berbau khas kuat, dan rasa pahit. Ekstrak akar L. sarmentosa mengandung senyawa alkaloid, flavonoid, tanin, terpenoid, dan steroid. Hasil profil KLT menunjukkan nilai Rf yang sama. Hasil rendemen ekstrak 8,57-9,25%, kadar air dengan rata-rata 2,43-3,06%, kadar abu total dengan rata-rata 1,50-1,67%, kadar abu tidak larut asam dengan rata-rata 0,33-1,00%, kadar cemaran logam berat Pb <0,001 mg/kg, kadar Cd 0,446-0,510 mg/kg, dan kadar Hg 2,077-3,665 mg/kg.
Kata kunci: Standardisasi, Luvunga sarmentosa, Akar, Parameter Spesifik, Parameter Non-Spesifik