Abstract:
Hasil evaluasi jaminan reklamasi (jamrek) tahun 2021 pada PT Adaro Indonesia menunjukan bahwa nilai persentase untuk penanaman covercrops mengalami penurunan yaitu menjadi 0,5-1 persen, hal ini berpengaruh pada laju penutupan lahan reklamasi dan berdampak pada tingkat erosi yang akan semakin besar. Penelitian ini menganalisis faktor-faktor penyebab erosi pada disposal S3-4 Pit South Tutupan LW 2 PT Adaro Indonesia serta membandingkan laju erosi dan tingkat bahaya erosi dengan metode USLE (Universal Soil Loss Equation) dan perhitungan volume endapan tanah/lumpur selama 30 hari pada kolam erosi pada tapak petak uji erosi yang ditanami covercrop dengan menggunakan metode hydroseeding dan penanaman metode konvensional (manual). Perbandingan lahan yang ditanami covercrop menggunakan metode hydroseeding memiliki tingkat erosi ringan dan laju pertumbuhan vegetasi yang relatif cepat dibandingkan penanaman secara manual. Erosi pada disposal S3-4 Pit South Tutupan LW 2 disebabkan oleh pertumbuhan vegetasi selama 1 bulan hanya 50-80%. Rata-rata laju erosi berdasarkan persamaan USLE untuk petak dengan metode penanaman hydroseeding adalah 55 ton/ha/th dengan tingkat bahaya erosi dikategorikan ringan dan petak dengan penanaman manual adalah 93 ton/ha/th dengan tingkat bahaya erosi dikategorikan sedang. Rata-rata laju erosi berdasarkan perhitungan volume endapan tanah/lumpur pada kolam petak erosi metode penanaman hydroseeding adalah 42,4 ton/ha/th dengan tingkat bahaya erosi dikategorikan ringan dan petak dengan penanaman manual adalah 67,1 ton/ha/th.
Kata-kata kunci: Covercrop, Reklamasi, Petak Erosi, USLE, Hydroseeding