Abstract:
Latar Belakang: Kehilangan gigi merupakan suatu keadaan lepasnya satu atau
lebih gigi dari soketnya atau tempatnya. Sebanyak 2,3% atau 158 juta orang pada
tahun 2010 di seluruh dunia mengalami kehilangan gigi. Prevalensi terjadinya
kehilangan gigi di Kabupaten Hulu Sungai Utara mencapai 16,53?ngan data
kehilangan gigi pada PNS adalah sebesar 14,49%. Kehilangan gigi berpengaruh
terhadap psikologis dan kepercayaan diri dalam kehidupan sosial yang erat
kaitannya dengan perubahan psikososial. Tujuan: Menganalisis perbedaan status
psikososial pada dewasa edentulous yang menggunakan dan tidak menggunakan
gigi tiruan di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Hulu Sungai Utara.
Metode: Penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional. Teknik pengambilan
sampel probability sampling menggunakan simple random sampling. Populasi
adalah guru yang bekerja dibawah naungan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Kabupaten Hulu Sungai Utara. Besar sampel minimal dihitung dengan rumus
komparatif kategorik tidak berpasangan dan didapatkan hasil 56 orang responden.
Hasil: Status psikososial pada pengguna gigi tiruan paling banyak pada kategori
baik, sedangkan pada yang tidak menggunakan gigi tiruan paling banyak rendah.
Hasil analisis uji T Bebas didapatkan hasil sig 0,000 (p<0,005) yang berarti terdapat
perbedaan rata-rata status psikososial pada pengguna dan bukan pengguna gigi
tiruan. Kesimpulan: Terdapat perbedaan status psikososial pada dewasa
edentulous yang menggunakan dan tidak menggunakan gigi tiruan di Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Hulu Sungai Utara.