Abstract:
Tulisan ini membahas tentang perencanaan dan perancangan Pasar Sayur di Kampung Sayur Landasan Ulin Utara dengan pendekatan Arsitektur Berkelanjutan. Pasar sayur merupakan ruang interaksi sosial yang penting dalam skala perkotaan. Pasar tersebut berperan sebagai sarana distribusi barang pertanian dan memiliki peran strategis dalam ketahanan pangan suatu wilayah.
Kampung Sayur LAURA di Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan, merupakan upaya pemerintah untuk meningkatkan produktivitas pertanian dan ekonomi lokal. Pemerintah Kota Banjarbaru berencana mendirikan Pasar Sayur di Kampung Sayur LAURA untuk memfasilitasi jual-beli komoditas pertanian. Selama ini,sayur sering diserahkan melalui pengepul, yang menyebabkan kenaikan harga.Pasar Sayur Kampung Sayur LAURA harus didesain dengan karakteristik yang sesuai dengan kebutuhan pasar sayur. Oleh karena itu, diperlukan perencanaan dan perancangan yang tepat untuk membangun Pasar Sayur Kampung Sayur LAURA.Metode perancangan yang diterapkan dalam Perancangan Pasar Sayur di Kampung Sayur LAURA ini adalah Architectural Programming dalam buku Problem Seeking oleh W. William S. Pena. Metode ini terpilih karena penyelesaian masalah berbasis pada kebutuhan-kebutuhan yang diangkat dari isu dan fakta di lapangan. Metode ini mempermudah alur pemecahan masalah arsitektural dengan melakukan pendefinisian informasi yang teratur dan mengolahnya dalam proses sintesa (desain) sehingga dapat ditentukan konsep perancangan yang tepat (Pena, 1977).
Arsitektur Berkelanjutan dipilih sebagai pendekatan perancangan untuk Pasar Sayur Kampung Sayur LAURA. Pendekatan ini mencakup tiga pilar strategi desain, yaitu keseimbangan ekonomi, sosial, dan lingkungan. Dengan mengadopsi konsep ini, diharapkan pasar sayur dapat berkontribusi dalam aspek ekonomi, ekologi, dan sosial Kampung Sayur LAURA.
Kata kunci: Pasar Sayur, Kampung Sayur LAURA, Arsitektur Berkelanjutan, Perencanaan, Perancangan.