Abstract:
Perusahaan bank mencari cara untuk mengelola stres karyawan di tempat kerja, diantaranya menciptkan suasana kerja yang menyenangkan, memberikan penghargaan kerja keras karyawan, memfasilitasi skill karyawan agar semakin fokus dalam pekerjaan. Faktanya target besar yang diberikan perusahaan membuat karyawan bank cukup stress. Sebuah penelitian menemukan bahwa >80% perusahaan perbankan dan asuransi di 26 negara melaporkan memburuknya kesehatan sebagai masalah yang dialami pegawainya selama 2 tahun terakhir. Fenomena tersebut terjadi akibat tingginya tingkat stress yang dialami oleh pegawai bank menjadi kelelahan kerja yang dsebut burnout. Burnout yang tinggi diakibatkan oleh dukungan sosial yang rendah, semakin tinggi dukungan sosial yang diberikan maka semakin rendah tingkat burnout. Burnout adalah kelelehan emosional yang dialami seseorang dalam dunia kerja akibat gagalnya koping yang dilakukan dari banyaknya tekanan tuntutan kerja. Dukungan sosial, bentuk dukungan yang diberikan kepada individu agar mampu menghadapi masalah. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui peranan peranan dukungan sosial terhadap tingkat burnout pada karywan BSI bidang Marketing di Banjarmasin. Manfaat dari penelitian dapat memberikan masukan berguna pada perkembangan psikologi lebih tepatnya di bidang psikologi industri tentang adanya peranan dukungan sosial terhadap tingkat burnout pada karyawan marketing BSI Banjarmasin. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh karyawan BSI bidang Marketing di Banjarmasin, dengan sampel sebanyak 156 yang dipilih secara purposive sampling. Penelitian ini menggunakan dua alat ukur, yakni skala burnout dan skala dukungan sosial. Analisa data menggunakan analisis regresi linear sederhana melalui SPSS 24. Hasil penelitian didaptkan bahwa dukungan sosial memiliki peranan yang signifikan terhadap burnout dengan nilai signifikansi 0,015.
Kata kunci: Marketing, tingkat burnout, Dukungan Sosial
