Repo Mhs ULM

Analisa Penyebab Banjir di Lapangan Minyak Duri, Kecamatan Mandau, Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau

Show simple item record

dc.contributor.author Luthfi Fathani
dc.date.accessioned 2023-09-21T09:07:33Z
dc.date.available 2023-09-21T09:07:33Z
dc.identifier.uri https://repo-mhs.ulm.ac.id//handle/123456789/41193
dc.description.abstract Lapangan Minyak Duri merupakan salah satu lapangan minyak primer dan terbesar yang dikelola oleh PT. Pertamina Hulu Rokan di Provinsi Riau. Kondisi hidro topografi berada di wilayah cekungan yang dikelilingi oleh punggung bukit dan menjadi kawasan resapan air dengan tipologi rawa. Lapangan Minyak Duri dikembangkan untuk pengeboran produksi minyak puluhan ribu barel minyak per hari dengan sistem injeksi uap (steam flood). Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis penyebab banjir di Lapangan Minyak Duri dimana banjir di sini menyebabkan kehilangan kesempatan produksi (loss production opportunity) ratusan hingga ribuan barel per hari. Luas area penelitian yaitu 150 km2 dimana area merupakan sumber limpasan ke kanal utama. Metode analisis penyebab banjir di Lapangan Minyak Duri menggunakan metode unsteady flow. Data curah hujan dikumpulkan adalah 16 tahun. Analisis penyebab banjir menggunakan perhitungan debit hidrograf banjir metode HSS Nakayasu Q2 hingga Q50, dan simulasi pemodelan software HEC-RAS. Berdasarkan data curah hujan selama 16 tahun, metode yang digunakan untuk hujan rancangan yaitu distribusi Gumbel. Berdasarkan uji Chi-Kuadrat dan uji Smirnov Kolmogorov dengan periode 2th = 85,595 mm, 5th = 104,724 mm, 10th = 117,389 mm, 25th = 133,391 mm, 50th = 145,263 mm. Berdasarkan hasil uji Lab sampel tanah di beberapa lokasi Lapangan Minyak Duri, memiliki nilai permeabilitas 10-7 sampai 10-2 atau medium to poor impervious drainage. Kemudian pemilihan metode hidrograf banjir menggunakan hidrograf satuan sintetis Nakayasu dimana debit maksimal periode ulang Q2 = 186,017 m3/detik, Q5 = 221.936 m3/detik, Q10 = 243,48 m3/detik, Q25 = 266,472 m3/detik, dan Q50 = 286,38 m3/detik. Nilai erosi ditotalkan setiap bulan sebesar 6,98 ton/ha/tahun. Berdasarkan hasil simulasi HEC-RAS unsteady flow diketahui bahwa kondisi eksisting saluran kanal primer terjadi banjir baik pada kala ulang 2 hingga 50 tahun. Pengembalian fungsi kanal primer dapat dilakukan dengan melakukan penyesuaian dimensi kanal primer. Penyesuaian desain kanal primer dikarenakan kanal primer eksisting tidak kuat menampung debit hujan. Penyesuaian dimensi yang disarankan berbentuk trapesium dengan lebar bawah tanggul kiri-kanan 15 m, lebar atas kanal 27 m, lebar bawah kanal 15 m, serta kemiringan talud 1:1,5. Kata Kunci: Pengendalian Banjir, Hidrologi, Hidraulika, Lapangan Minyak Duri, Riau
dc.title Analisa Penyebab Banjir di Lapangan Minyak Duri, Kecamatan Mandau, Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search DSpace


Browse

My Account