Abstract:
ABSTRAK
Latar pelakang: Limbah cair domestik terdiri dari water Black (water tinja, urine) dan grey water (air,cuci piring, pakaian dan mandi) menjadi salah satu penyebab pencemaran lingkungan di indonesia, Propinsi Kalimantan Timur dan khususnya di pemukiman Kelurahan Sungai Pinang belum ada system pengolahan limbah domestik berskala rumah tangga. Limbah langsung dibuang ke badan air tanpa adanya pengolahan terlebih dahulu. Oleh karena itu, penting untuk diteliti pada penelitian ini dengan dibuat model pengolahan limbah cair domestik skala rumah tangga dengan metode adsorpsi menggunakan bio-adsorben( tawas dan arang kayu galam) di pemukiman Kelurahan Sungai Pinang. Hasil analisis dalam penelitian akan dapat membantu secara spesifik dalam mengatasi masalah terkait pengolahan limbah cair domestik.
Tujuan penelitian: Mengetahui pengaruh pada pemberian komposisi variasi (tawas dan arang kayu galam) dan pada berbagai waktu kontak dengan penurunan kadar 3 paramater (BOD, COD, DAN NH3) Di Pemukiman Kelurahan Sungai Pinang Samarinda.
Metode penelitian: Penelitian ini menggunakan metode quasi eksperimental dan Penelitian ini menggunakan 3 variasi perlakuan komposisi dan waktu terhadap 3 parameter kadar air yaitu BOD, COD, dan NH3. Subjek penelitian terdiri dari 137 liter untuk 3 bak plastikberukuran 45 liter. Sampel atau air limbah domestik yang diambil merupakan hasil akhir dari kegiatan rumah tangga seperti ( mencuci pakaian, peraltan dapur dan airbuangan kamar mandi) yang di buangke pembuangan air kotor (parit/ badan air) dari Pemukiman Kelurahan Sungai Pinang Samarinda). Analisa data menggunakan Analisis deskriptip yaitu uji one sample t test dan uji kruskall 2 way.
Hasil penelitian: Hasil analisis uji one sample t test menunjukan variasi BOD K1 (1:1) dengan p-value (0,572) > ? (0,05), BOD komposisi K2 (1:2) p-value (0,233) > ? (0,05). BOD komposisi K3 (2:1) p-value (0,254) > ? (0,05). Nilai COD awal = ( 100 mg/L). COD K1 (1:1) dengan p-value (0,061) > ? (0,05), COD komposisi K2 (1:2) COD dengan p-value (0,916) >? (0,05), COD komposisi K3 (2:1) dengan p-value (0,000) < ? (0,05). Nilai NH3 awal = ( 5 mg/L). Rata-rata NH3 k K1 (1:1) NH3 dengan p-value (0,000) < ? (0,05), K2 (1:2) dengan p-value (0,000) < ? (0,05), komposisi K3 (2:1) p-value (0,000) < ? (0,05). Nilai kontak waktu BOD awal = (30 mg/L). Rata-rata BOD waktu T1 (30 menit) dengan p-value (0,449) > ? (0,05), T2 (60 menit) dengan p-value (0,501) > ? (0,05), BOD waktu T3 (90 menit) dengan p-value (0,882) > ? (0,05). nilai COD awal = (30 mg/L). Rata-rata COD waktu T1 (30 menit) dengan p-value (0,303) > ? (0,05), T2 (60 menit) tidak dengan p-value (0,439) > ? (0,05), dan rata-rata COD waktu T3 (90 menit), dengan p-value (0,003) < ? (0,05). Hasil analisis uji kruskall wallis dan mann witney didapatkan hasil variasi komposisi tidak berpengaruh signifikan terhadap kadar BOD X2 hitung = 1,530 (p= 0,465; p> 0,05), variasi komposisi COD X2 hitung 1,506 (p= 0,471; p> 0,05), dan variasi komposisi NH3 X2 hitung =0,223 (p= 0,894; p> 0,05). uji kruskall wallis dan mann witney menunjukan bahwa hasil variasi waktu tidak berpengaruh signifikan terhadap kadar BOD X2 hitung = 0,033 (p= 0,984; p> 0,05), COD X2 hitung =0,691 (p= 0,708; p> 0,05), NH3 X2 hitung =0,048 (p= 0,976; p> 0,05).
Kesimpulan: uji one sample t test dan uji kruskall wallis menunjukan tidak signifikan /tidak berbeda pada penurunan nilai BOD, COD dan NH3. pada waktu kontak (30 menit, 60 menit dan 90 menit ) di pemukiman Pemukiman Kelurahan Sungai Pinang Samarinda Tahun 2022.
Kata Kunci: Pengaruh Komposisi Dan Waktu, bio - adsorben dan Pengolahan Limbah Cair Domestik.