Abstract:
Rendahnya perilaku kerja keras berlandaskan nilai Waja Sampai Kaputing oleh siswa kelas VIII di SMPN 25 Banjarmasin mengakibatkan siswa mendapatkan nilai yang dibawah standar, Siswa tersebut mudah menyerah dan kurang memiliki rasa ingin berjuang serta kurangnya adanya ketaatan dalam melaksanakan tugas yang diberikan, serta kurang memiki rasa tanggung jawab dan kedisiplinan terhadap diri sendiri. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisa keefektivan konseling realitas dalam membantu meningkatkan perilaku perilaku kerja keras berlandaskan nilai Waja Sampai Kaputing pada siswa kelas VIII di SMPN 25 Banjarmasin.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode eksperimen dengan desain penelitian Intac-Group Comparison. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 25 Banjarmasin. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 129 siswa, Sampel dalam penelitian ini diperoleh dari angket perilaku kerja keras berlandaskan nilai waja sampai kaputing dengan menggunakan teknik purposive sampling yang berjumlah 8 orang dengan kategori rendah, lalu sampel dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok kontrol dan kelompok eksperimen.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa berdasarkan analisis data diperoleh menggunakan rumus Uji T-test menunjukkan bahwa Thit > Ttab (17,34 > 2,447 dengan probabilitas kesalahan 0,05 atau 5%) maka Ha diterima yang menyatakan konseling realitas efektif meningkatkan perilaku kerja keras berlandaskan nilai waja sampai kaputing pada siswa kelas VIII SMPN 25 Banjarmasin. Untuk melihat signifikansi hasil efektivitas digunakan uji Annova didapatkan hasil sig 0,000<0,05, dengan arti bahwa terdapat perbandingan yang signifikan terhadap hasil post-test kelompok kontrol dan kelompok treatment. Maka layanan konseling realitas menggunakan prosedur Wants ,Doing, Evaluation, Planing efektif untuk meningkatkan perilaku kerja keras berlandaskan nilai Waja Sampai Kaputing pada siswa kelas VIII di SMPN 25 Banjarmasin. Bagi peneliti selanjutnya dapat menggunakan layanan konseling realitas untuk meningkatkan perilaku lainnya atau menggunakan layanan berlandaskan nilai budaya lainnya untuk meningkatkan perilaku kerja keras.