dc.description.abstract |
Upacara adat ritual merupakan salah satu dari keberagaman subkultural yang dimiliki Indonesia. Upacara ritual memiliki tujuan dan makna yang berbeda-beda, pemaknaan yang multitafsir dan sudut pandang keyakinan yang berbeda dari upacara ritual dikhawatirkan menjadi konflik. Fenomena tersebut harus dilihat dari berbagai sisi. Penelitian ini dilakukan pada upacara ritual Manopeng di Banyiur. Tujuan dari penilitian adalah untuk mengetahui makna komunikasi ritual pada upacara adat Manopeng di Banyiur dan untuk mengetahui sudut pandang agama Islam mengenai fenomena komunikasi ritual pada upacara adat Manopeng di Banyiur.
Metode yang digunakan adalah pendekatan kulitatif dengan studi etnografi komunikasi. Informan kunci merupakan budayawan dan pemuka agama. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan reduksi data, penyajian data, dan menarik kesimpulan. Menggunakan Teori Interaksi Simbolik dan Teori Fenomenologi.
Hasil penelitian yang diperoleh Makna komunikasi ritual Manopeng dapat dilihat pada Situasi Komunikatif, Persitiwa Komunikatif, dan Tindakan Komunikatif. Makna pelaksanaan Manopeng Banyiur dapat dirangkum menjadi nilai solidaritas, nilai ketaatan, dan nilai kesopanan. Jika dilihat dari sudut pandang agama Islam dalam pelaksanaan tradisi Manopeng terdapat beberapa budaya orang Islam yang terbilang tidak mendominasi. Tradisi Manopeng tetap dapat dilaksanakan dengan tujuan silaturahmi dan melestarikan tradisi budaya. Pemaknaan Manopeng Banyiur dibentuk dari pemikiran dan pengalaman interaksi budaya orang-orang terdahulu hingga adanya perkembangan dan dilestarikan turun temurun.
Kata Kunci : Etnografi, Komunikasi Ritual, Manopeng |
|