Abstract:
Kabupaten Banjar di dominasi oleh kegiatan budidaya karamba jaring apung (KJA). Kegiatan budidaya KJA ini dilakukan dengan melihat potensi dari daerah mereka sendiri, salah satunya seperti sungai yang dimanfaatkan para pembudidaya dalam melakukan kegiatan budidaya KJA. Ikan bawal air tawar adalah salah satu jenis ikan yang dibudidayakan menggunakan KJA untuk di kabupaten banjar. Terutama di kecamatan Karang Intan dan Kecamatan Aranio. Dalam usaha budidaya tentunya ada risiko yang dihadapi dan mempengaruhi kelangsungan usaha budidaya yang akan berpengaruh terhadap produksi budidaya. Terjadinya faktor internal dan eksternal mempengaruhi risiko usaha seperti Pengeluaran biaya mengalami kenaikan, pengurangan permintaan, terjadinya penurunan harga jual ikan, dan iklim yang mempengaruhi kualitas air yang menyebabkan kematian pada ikan. Berdasarkan latar belakang peneliti melakukan penelitian untuk menganalisis risiko yang dihadapi usaha pembesaran ikan bawal air tawar di Kabupaten Banjar Provinsi Kalimantan Selatan. Berdasarkan perhitungan dimana hasil risiko produksi, harga dan pendapatan yang dapatkan hasil nilai koefesien variance (KV) pada : risiko produksi sebesar 0,399585 Kg, risiko harga sebesar Rp. 0,01, risiko pendapatan sebesar Rp. 0,39853768 dan nilai batas bawah (L) risiko produksi sebesar 795 Kg, risiko harga sebesar Rp. 17,015,18 dan risiko pendapatan Rp. 13.963.232. Hubungan antara bawah hasil tertinggi (L) dengan koefesien variasi (KV) yakni Jika KV > 0,5 maka L < 0> 0 berarti ada peluang yang akan selalu terhindar dari kerugian. Hasil penelitian menyimpulkan menunjukkan bahwa usaha terhindar dari kerugian.
Kata Kunci : Analisis Risiko, Harga, Produksi, Pendapatan