Abstract:
KAJIAN KOAGULASI TARTRAZIN MENGGUNAKAN KITOSAN, TAWAS, DAN POLY ALUMINIUM CLORIDE (Oleh Ihda Raihana; Pembimbing Utami Irawati, S.Si., M.ES., Ph.D. & Dewi Umaningrum, S.Si., M.Si; 35 halaman)
Tartrazin adalah zat warna azo yang bersifat toksik dan cukup banyak digunakan dalam dunia industri, sehingga keberadaannya di perairan dapat berdampak negatif bagi lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan kinerja koagulan kitosan, tawas, dan PAC dalam menurunkan kadar tartrazin dalam larutan. Koagulasi dilakukan menggunakan perangkat jar test, dan konsentrasi tartrazin diukur menggunakan spektrofotometer UV-VIS. Variabel yang diamati dalam penelitian ini meliputi dosis, waktu sedimentasi, dan konsentrasi awal tartrazin. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dosis koagulan berpengaruh terhadap penurunan kadar zat warna tartrazin, untuk menurunkan kadar tartrazin dalam larutan dengan konsentrasi awal 100 ppm diperlukan dosis optimum koagulan kitosan sebesar 100 ppm, dosis optimum PAC 200 ppm, dan dosis optimum tawas 500 ppm. Pada dosis optimum tersebut, koagulan kitosan memberikan penurunan kadar tartrazin yang lebih baik dibandingkan dengan PAC dan tawas, dimana persentase penurunan kadar tartrazin oleh masing-masing koagulan tersebut adalah sebesar 90,559%, 84,770%, dan 29,178%. Konsentrasi awal tartrazin mempengaruhi persentase penurunan kadar tartrazin, dimana semakin tinggi konsentrasi tartrazin yang digunakan mengakibatkan persentase penurunan kadar tartrazin semakin rendah. Waktu pengendapan berpengaruh dalam penurunan kadar zat warna pada koagulan kitosan dan PAC dimana penurunan paling besar terjadi pada waktu pengendapan 2 jam dengan penurunan untuk koagulan kitosan sebesar 91,292?n koagulan PAC sebesar 90,422%, tetapi penurunan zat warna tartrazin oleh koagulan tawas cenderung masih belum stabil hingga akhir masa pengamatan (3 hari).
Kata Kunci: tartrazin, kitosan, tawas, PAC, koagulasi