Abstract:
Benign prostate hyperplasia (BPH) merupakan salah satu tumor jinak yang sering ditemukan pada pria. IPP adalah suatu penonjolan prostat mulai dari leher buli-buli ke dalam rongga buli-buli yang mengakibatkan mekanisme ball valve di leher buli-buli sehingga mengganggu aliran urine yang melewati leher buli-buli. Pemeriksaan uroflowmetri merupakan pemeriksaan yang paling sederhana yaitu mengukur jumlah urine yang dikencingkan dibagi dengan lamanya miksi berlangsung (ml/detik). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara IPP dengan Q-max hasil pengukuran uroflowmetri pada pasien BPH dengan LUTS di RSUD Ulin Banjarmasin. Penelitian ini bersifat observasional analitik dengan metode cross sectional. Subjek penelitian adalah pasien BPH di RSUD Ulin Banjarmasin yang sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Variabel bebasnya adalah Intravesical Prostatic Protrusion. Variabel terikatnya adalah hasil pemeriksaan Q-max Uroflowmetri. Analisis data menggunakan uji korelasi rank Spearman. Hasil penelitian diperoleh rerata ukuran pembesaran prostat yaitu 8,623 ± 5,694 mm dan rerata hasil pemeriksaan Q-max uroflowmetri yaitu 9,945 ± 4,238 ml/detik. Simpulan Pada penelitian ini didapatkan p = 0,029 menunjukkan bahwa terdapat korelasi yang cukup serta memiliki hubungan negatif antara Intravesical Prostatic Protrusion dengan Q-max uroflowmetri, Semakin tinggi ukuran Intravesical Prostatic Protrusion maka semakin rendah hasil Q-max uroflowmetri.