dc.description.abstract |
Latar Belakang : Sarapan pagi merupakan suatu tindakan yang penting dan berdampak terhadap kondisi kesehatan jasmani terutama pada remaja. Kekurangan energi dan protein pada remaja dapat menyebabkan remaja menjadi lemah daya tahan tubuhnya dan konsentrasi belajar menjadi menurun. Kondisi tersebut berkaitan dengan penggunaan glukosa sebagai sumber energi. Salah satu sumber masuknya zat gizi adalah melalui sarapan pagi. Sarapan pagi akan menjadi perilaku yang baik bila dijadikan suatu kebiasaan. Namun pada kenyataannya, masyarakat Indonesia, terutama remaja, masih banyak yang tidak membiasakan sarapan pagi.
Tujuan: Untuk mengidentifikasi dan menganalisis hubungan sarapan pagi dengan konsentrasi belajar pada siswa/siswi di SMPN 9 Banjarbaru
Metode: Penelitian ini menggunakan metode analitik korelasional dengan pendekatan cross sectional. Populasi adalah seluruh siswa/siswi dari kelas VII, VIII dan IX di SMPN 9 Banjarbaru berjumlah 656 orang dengan jumlah sampel 87 orang. Teknik sampling yang digunakan dengan proportional random sampling dan instrumen pengumpulan data berupa kuesioner. Pada analisa bivariat menggunakan uji Chi Square.
Hasil: Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar siswa/siswi di SMPN 9 Banjarbaru termasuk dalam kategori memiliki kebiasaan sarapan pagi sebanyak 59 orang (67,8%), konsentrasi belajar termasuk kategori konsentrasi baik sebanyak 48 orang (55,2%), ada hubungan yang bermakna antara sarapan pagi dengan konsentrasi belajar pada siswa/siswi di SMPN 9 Banjarbaru dengan p value 0,001 < 0,05.
Pembahasan: Sarapan pagi menyediakan kebutuhan energi dan protein yang berkaitan erat dengan konsentrasi belajar sehingga mendukung pemahaman dan kinerja otak, maka dianjurkan sarapan pagi terlebih dahulu sebelum pergi kesekolah.
Kata kunci : Remanaja, Konsentrasi Belajar, Sarapan Pagi |
|