Abstract:
Desa Ujung Pandaran merupakan tempat dengan destinasi wisata yang telah dimanfaatkan sebagai wisata pantai, tempat penginapan dan wisata religi. Selain daya tarik tersebut, Desa Ujung Pandaran mempunyai potensi yang belum dikembangkan pada ekosistem mangrovenya. Pengembangan wisata pada ekosistem mangrove dapat menghasilkan wisata berbasis ekologi. Dengan keberadaan ekowisata tersebut dapat memberikan manfaat meliputi pemberdayaan masyarakat, konservasi dan pendidikan lingkungan. Luasnya ekosistem mangrove menjadi hambatan dalam analisis ekowisata mangrove. Sehingga, membutuhkan metode yang efisien dengan menggunakan Sistem Informasi Geospasial (SIG). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kesesuaian ekosistem mangrove sebagai kawasan ekowisata. Hasil analisis metode tumpang susun (overlay) dari 5 parameter yaitu ketebalan mangrove, kerapatan mangrove, keaneragaman mangrove, pasang surut dan objek biota didapatkan bahwa kawasan yang sangat sesuai terdapat pada wilayah Barat dengan luas 96,959 Ha. Wilayah dengan kategori sesuai memiliki luas sebesar 7,506 Ha. Sedangkan pada wilayah dengan kategori tidak sesuai berada pada kawasan Timur dengan luas sebesar 0,032 Ha.