Abstract:
Latar belakang: Periodontitis agresif merupakan penyakit yang merusak jaringan periodontal dengan cepat yang disebabkan oleh dominasi bakteri Aggregatibacter actinomycetemcomitans sebesar 90%. Perawatan periodontitis agresif dapat berupa antibiotik. Salah satu antibiotik yang dapat dipakai yaitu metronidazol gel 25%, namun obat ini dapat memberikan efek samping apabila digunakan dalam jangka panjang. Terdapat tumbuhan herbal yaitu daun kecapi (Sandoricum koetjape Merr) yang mengandung senyawa yang dapat digunakan sebagai antibakteri diantaranya saponin, alkaloid, flavonoid, dan triterpenoid. Tujuan: Mengetahui efektivitas antibakteri ekstrak daun kecapi (Sandoricum koetjape Merr) konsentrasi 10%, 20%, 30%, 40%, 50%, 60%, dan 70% terhadap pertumbuhan bakteri Aggregatibacter actinomycetemcomitans. Metode: True experimental dengan desain post test only with control group dan terdapat 9 kelompok perlakuan dengan 3 kali pengulangan. Perlakuan pada penelitian ini yaitu ekstrak daun kecapi konsentrasi 10%, 20%, 30%, 40%, 50%, 60%, dan 70%, kontrol positif berupa metronidazol gel 25?n kontrol negatif berupa akuades. Uji antibakteri menggunakan metode dilusi cair untuk mengetahui nilai Kadar Hambat Minimum (KHM) dan dilusi padat untuk mengetahui nilai Kadar Bunuh Minimum (KBM). Hasil: Berdasarkan hasil dan analisis data didapatkan bahwa ekstrak daun kecapi memiliki Kadar Hambat Minimum (KHM) pada konsentrasi 10?n Kadar Bunuh Minimum (KBM) pada konsentrasi 30%. Kesimpulan: Ekstrak daun kecapi (Sandoricum koetjape Merr) konsentrasi 10%, 20%, 30%, 40%, 50%, 60%, dan 70% memiliki efektivitas antibakteri terhadap pertumbuhan bakteri Aggregatibacter actinomycetemcomitans.
Kata Kunci: Aggregatibacter actinomycetemcomitans, Daun kecapi, Periodontitis
Agresif