dc.description.abstract |
ABSTRAK
Anggrek tebu memiliki keunikan berupa pertumbuhan bunga yang muncul pada ujung batang dan perawakan tanaman serta perbungaan yang berukuran besar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh interaksi antara BAP dengan NAA dan masing-masing faktor tunggal BAP dan NAA, serta kombinasi maupun masing-masing faktor tunggal BAP dan NAA terbaik terhadap pertumbuhan planlet anggrek tebu. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Kultur Jaringan Fakultas Pertanian Universitas Lambung Mangkurat Banjarbaru pada bulan Desember 2021 - Maret 2022. Penelitian didesain menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dua faktor dengan 3 kelompok. Faktor pertama adalah BAP (B) yang terdiri dari 3 taraf (b1: BAP 0,50 ppm, b2: BAP 1,00 ppm, dan b3: BAP 1,50 ppm) dan faktor kedua adalah NAA (N) yang terdiri dari 3 taraf (n1: NAA 0,50 ppm, n2: NAA 0,75 ppm, dan n3: NAA 1,00 ppm). Pengamatan dilakukan pada 12 MST yang meliputi persentase eksplan hidup (%), persentase kontaminasi (%), persentase browning (%), waktu muncul tunas tambahan (HST), waktu muncul akar tambahan (HST), jumlah pertambahan tunas (buah), dan jumlah pertambahan daun (helai). Pengamatan yang dilakukan pada 10 MST berupa jumlah pertambahan akar (buah). Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa interaksi BAP dengan NAA berpengaruh nyata terhadap variabel persentase eksplan hidup dan persentase kontaminasi. Kombinasi BAP 0,50 ppm dan NAA 0,50 ppm merupakan perlakuan terbaik terhadap variabel persentase eksplan hidup dan persentase kontaminasi.
Kata kunci: kultur jaringan, tanaman hias, zat pengatur tumbuh |
|