Abstract:
Studi di berbagai kota di Indonesia menunjukkan bahwa proporsi sampah plastik terhadap total sampah kota di Indonesia bervariasi, antara lain Palangkaraya (15%), Surabaya (10,8%), Jakarta (14%) dan permukaan jalan Indonesia yang mengandung penggunaan bitumen (aspal konvensional) rasio penetrasi 60/70. Namun penggunaan aspal biasa masih memiliki kekurangan, antara lain perkerasan tidak dapat menahan beban lalu lintas dan suhu tinggi. Salah satu cara yang sudah terbukti benar untuk meningkatkan kualitas campuran aspal adalah dengan menambahkan bahan kimia plastik yang disebut polimer. Hasil analisis karakteristik dasar bitumen dengan penetrasi 60/70 dengan penambahan resin Polyethylene Terephthalate (PETE/PET) menunjukkan bahwa penambahan resin PET pada aspal menurunkan indeks penetrasi dari 62,14 (0,1 mm) menjadi 33,64 (0,1 mm) dan nilai daktilitas dari 100 cm hingga 83 cm. Menambahkan resin PET ke aspal meningkatkan titik lembek dari 49ºC menjadi 64,5ºC dan densitas dari 1,029 menjadi 1,061. Penambahan resin PET pada aspal akan menurunkan penetrasi, titik nyala, dan daktilitas, serta meningkatkan titik lembek aspal sehingga aspal akan mengeras pada suhu tinggi.
Kata kunci: PET (Polyethylene Terepthalate), Karakteristik Aspal Penetrasi 60/70