Abstract:
Latar Belakang: Bahan pulp capping yang menjadi gold standar adalah kalsium hidroksida (Ca(OH)2). Kalsium hidroksida memiliki kekurangan yaitu menyebabkan terbentuknya tunnel defect pada dentin reparatif. Kitosan memiliki sifat biokompatibel, antiinflamasi, antibakteri, dan nontoksik. Diharapkan kitosan memiliki kemampuan antiinflamasi sebagai alternatif bahan pulp capping. Tujuan: menganalisis pengaruh kitosan sisik ikan papuyu (Anabas testudineus) konsentrasi 1%, 3%, 5%, dan kalsium hidroksida sebagai bahan pulp capping terhadap jumlah makrofag pada inflamasi pulpa hari ke-5 dan hari ke-7. Metode: Penelitian ini menggunakan metode true experimental dengan rancangan posttest only with control group design. Terdiri dari 24 ekor tikus wistar jantan yang dibagi menjadi 8 kelompok, yaitu kelompok yang diaplikasikan gel kalsium hidroksida, kelompok yang diaplikasikan gel kitosan 1%, kelompok yang diaplikasikan gel kitosan 3%, dan kelompok yang diaplikasikan gel kitosan 5%. Tikus Wistar di euthanasia pada hari-5 dan ke-7. Hasil: Hasil uji statistik Two way ANOVA menunjukkan nilai signifikansi pengaruh kelompok perlakuan terhadap jumlah sel makrofag yang memiliki nilai p<0,05 (p=0,001) yang berarti terdapat pengaruh bermakna dari kelompok perlakuan terhadap jumlah sel makrofag. Nilai signifikansi pada pengaruh hari ke-5 dan ke-7 terhadap jumlah sel makrofag diperoleh nilai p<0,05 (p=0,000), sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan bermakna hasil jumlah rata-rata sel makrofag berdasarkan hari tikus wistar dikorbankan pada hari ke-5 dan ke-7. Interaksi pengaruh antara kelompok perlakuan dan kelompok hari diperoleh nilai p<0,05 (p=0,001), maka dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh bermakna atau interaksi antara tiap kelompok perlakuan. Uji Post Hoc Bonferroni pengaruh antar kelompok adalah terdapat perbedaan jumlah sel makrofag yang signifikan antara kelompok perlakuan kitosan sisik ikan papuyu 1%, kelompok perlakuan kitosan sisik ikan papuyu 3%, dan kelompok perlakuan kitosan sisik ikan papuyu 5% terhadap kelompok kalsium hiodroksida. Kesimpulan: Gel kitosan sisik ikan papuyu konsentrasi 3% memiliki efek yang lebih baik dalam menurunkan jumlah sel makrofag dibandingkan gel kitosan 1%, 5%, dan kalsium hidroksida.