dc.description.abstract |
Pada pelaksanaan Proyek Pembangunan Jembatan Gantung Ds. Batuah terjadi keterlambatan realisasi dikarenakan kondisi lapangan tidak sesuai dengan perencanaan sehingga ada perubahan desain yang memerlukan waktu lebih dari 1(satu) bulan dari pondasi Borepile menjadi Cyclops atau pondasi sumuran. Proyek ini diperlukan penyelesaian tepat waktu karena jembatan yang dibangun merupakan akses penyebrangan antar desa. Sehingga dilakukan alternatif berupa percepatan pada sisa pekerjaan dengan menerapkan metode crash program dengan penambahan jam kerja dan/atau alat kerja dibandingkan dengan membayar denda.
Crash program diterapkan pada kegiatan yang berada pada lintasan kritis yang diketahui dengan bantuan Aplikasi Penjadwalan. Kemudian dilakukan crashing pada sisa pekerjaan dengan alternatif penambahan 4 (empat) jam kerja dan/atau alat kerja berupa 1 (satu) tim kerja. Setelah didapat hasil crashing, maka dilakukan perbandingan efisiensi waktu dan biaya antara pekerjaan normal, penambahan jam kerja, dan penambahan alat kerja.
Dari hasil penelitian didapat apabila proyek tidak dilakukan percepatan, maka akan terjadi keterlambatan selama 50 (lima puluh) hari dan harus membayar denda sebesar Rp 171.537.646,50. Percepatan dengan penambahan 4 (empat) jam kerja memiliki durasi pekerjaan 154 hari dengan total biaya sebesar Rp 4,332,967,175.36. Sedangkan percepatan dengan penambahan 1 (satu) tim kerja memiliki durasi pekerjaan 154 hari dengan total biaya sebesar Rp 6,256,566,869.65. Sehingga didapat percepatan dengan penambahan jam kerja memiliki hasil yang lebih optimum. |
|