Abstract:
Cabai hiyung merupakan cabai jenis cabai rawit yang hanya dapat tumbuh di salah satu Desa yaitu Desa Hiyung yang terletak di Kabupaten Tapin. Seringkali harga cabai melambung sampai harga yang sangat tinggi, tetapi terkadang turun menjadi harga yang sangat rendah bahkan tidak mampu menutupi biaya produksi. Oleh karena itu, perlu adanya terobosan baru dengan memanfaatkan sumber daya yang ada agar membantu para petani cabai untuk mengatasi fluktuasi harga dan daya simpan cabai tersebut. Adapun salah satu inovasi tersebut adalah pembuatan hasil produksi cabai hiyung menjadi sambel cabai hiyung, sehingga nilai jual maupun nilai tambah hasil produksi meningkat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis biaya, penerimaan.dan. keuntungan serta untuk menganalisis nilai tambah cabai hiyung menjadi salah satu produk yaitu sambel cabai rawit hiyung. Berdasarkan hasil penelitian dari pengolahan sambal cabai hiyung dapat diketahui yaitu, total biaya yang di keluarkan adalah Rp 3.821.666,99/bulan dengan bahan baku sebesar 25 kg, penerimaan total yang diperoleh mencapai Rp 8.500.000,00/bulan dari hasil produksi sebanyak 425 botol, maka keuntungan yang diperoleh mencapai Rp 4.678.333,01 setiap bulannya. Nilai tambah yang diperoleh dari hasil analisa selama satu bulan dengan menggunakan 1 kg cabai rawit hiyung sebagai bahan baku utama dengan harga awal Rp 60.000/kg menjadi sebesar Rp 196.800/kg atau sebesar 63,76%.