dc.description.abstract |
Talasemia adalah penyakit darah kronik berupa kelainan susunan pada rantai hemoglobin (Hb) sehingga fungsinya tidak bekerja maksimal dan penderitanya mengalami anemia berat yang membutuhkan terapi transfusi darah rutin dengan packed red blood cells (PRC). Transfusi rutin dapat menyebabkan akumulasi besi yang berdampak buruk apabila menjadi timbunan di dalam organ penting, sehingga dilakukan pengukuran feritin untuk mengetahui kadar besi pasien talasemia. Feritin dapat diturunkan dengan patuh mengonsumsi obat golongan kelasi besi setiap harinya. Tujuan penelitian ini yaitu menganalisis hubungan antara kepatuhan terapi kelasi besi oral dengan kadar feritin pasien talasemia yang menjalani terapi di RSD Idaman Banjarbaru pada tahun 2022. Penelitian ini bersifat analitik korelasi non-eksperimental dengan pengambilan data secara retrospektif menggunakan data rekam medis pasien. Penelitian dilakukan pada bulan Januari-Februari 2023 di RSD Idaman Banjarbaru. Sampel yang memenuhi kriteria sebanyak 39 rekam medis. Analisis kepatuhan menggunakan metode Proportion of Days Covered (PDC) dan analisis hubungan menggunakan uji Korelasi Pearson. Hasil yang didapat yaitu dari 39 sampel, sebanyak 24 pasien memiliki tingkat kepatuhan sedang, 7 pasien memiliki tingkat kepatuhan tinggi, dan 8 pasien memiliki tingkat kepatuhan rendah dengan mayoritas memiliki kadar feritin > 2500 ?g/L. Hasil analisis korelasi menunjukkan tidak terdapat hubungan antara kepatuhan terapi kelasi besi oral dengan kadar feritin pada pasien talasemia. |
|