Abstract:
Transportasi udara sebagai salah satu moda transportasi yang mendukung
mobilitas penduduk memiliki peran penting dalam peningkatan pertumbuhan
dan perkembangan daerah, sebagai pendorong dalam kegiatan industri,
pariwisata dan perdagangan. Kenaikan maupun penurunan jumlah
penumpang angkutan udara dapat disebabkan oleh kejadian tertentu seperti
bencana nasional. Pandemi Covid-19 merupakan kejadian luar biasa yang
menyebabkan jumlah penumpang angkutan udara di Bandara Syamsudin
Noor mengalami penurunan yang signifikan. Penyebab perubahan pada data
deret waktu oleh suatu peristiwa yang diketahui waktu kejadiannya disebut
dengan intervensi. Sehingga, penelitian ini bertujuan untuk meramalkan
jumlah kedatangan penumpang di bandara Syamsudin Noor saat terjadi
intervensi berupa pandemi Covid-19 dengan menggunakan data jumlah
kedatangan penumpang di bandara Syamsudin Noor dari bulan Januari 2011 -
Maret 2023. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa model
SARIMA (0,1,1)(1,0,0)^12 dengan ordo intervensi (0,4,1) merupakan model
terbaik untuk melakukan peramalan karena memiliki nilai AIC terkecil.
Pemodelan intervensi yang terbentuk menunjukkan bahwa dampak intervensi
menghasilkan ramalan pada bulan April – Juli 2023 dengan nilai yang
cenderung mengalami kenaikan dari periode sebelumnya. Oleh sebab itu,
pemerintah provinsi Kalimantan Selatan dapat melakukan upaya-upaya yang
dapat mendorong peningkatan pengguna transportasi udara, seperti
mengembangkan potensi pariwisata dan terus melakukan promosi agar dapat
menarik wisatawan untuk terus datang ke Kalimantan Selatan yang dapat
membantu peningkatan pertumbuhan ekonomi pasca pandemi Covid-19.
Kemudian, PT. Angkasa Pura sebagai pengelola bandara internasional
Syamsudin Noor untuk dapat mengoptimalkan pelayanan dengan meninjau
rute mana yang memiliki permintaan penerbangan atau jumlah penumpang
yang lebih banyak sehingga dapat disesuaikan dengan penambahan jadwal
penerbangan atau penambahan jumlah pesawat terbang.