Abstract:
Serbuk kayu ulin mengandung lignin yang cukup tinggi yaitu sebesar 28,9% namun belum dimanfaatkan dengan baik. Tujuan penelitian ini adalah sintesis natrium lignosulfonat dari serbuk kayu ulin menggunakan metode sulfonasi langsung dan membuktikannya berdasarkan karakteristik fisik dan gugus fungsinya. Natrium lignosulfonat disintesis dari campuran serbuk kayu ulin dan larutan natrium bisulfit dengan variasi konsentrasi 10%, 15%, 20%, 25%, 30% (b/v). Natrium lignosulfonat yang memiliki rendemen tertinggi diuji karakteristik fisiknya secara empiris serta karakteristik gugus fungsinya menggunakan FTIR, yang kemudian dibandingkan hasilnya dengan natrium lignosulfonat komersial. Berdasarkan variasi natrium bisulfit, didapatkan bahwa penggunaan natrium bisulfit 30% menghasilkan rendemen natrium lignosulfonat tertinggi sebesar 18,84% (b/b). Karakteristik fisik natrium lignosulfonat sintesis yaitu berwarna kuning kecokelatan dan cokelat kehitaman, berbau belerang agak asam, memiliki pH 4-6, dan larut sempurna dalam air. Gugus fungsi yang mencirikan natrium lignosulfonat yaitu vibrasi sulfonat pada bilangan gelombang 1116 cm-1, vibrasi S-O pada bilangan gelombang 942 cm-1, dan vibrasi C-S pada bilangan gelombang 619 cm-1. Hasil ini memiliki kemiripan dengan karakteristik fisik dan gugus fungsi dari natrium lignosulfonat komersial. Berdasarkan analisis tersebut, natrium lignosulfonat telah berhasil disintesis dari serbuk kayu ulin menggunakan metode sulfonasi langsung.
Kata kunci: sulfonasi langsung; natrium lignosulfonat; dan serbuk kayu ulin