Abstract:
Daun tapak dara (Catharanthus roseus) diketahui memiliki kandungan flavonoid yang berkhasiat sebagai antipiretik sehingga tepat untuk dibuat menjadi sediaan farmasi. Sediaan patch transdermal merupakan sediaan yang dapat menghindari masalah pada sediaan konvensional karena obat langsung dihantarkan melalui permeasi transdermal. Penetapan kadar senyawa aktif sediaan herbal seperti flavonoid perlu dilakukan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh formulasi terhadap zat aktif ekstrak. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kadar flavonoid total dari ekstrak serta patch transdermal ekstrak etanol daun C. roseus menggunakan instrumen spektrofotometer UV-Vis. Metode penelitian dimulai dengan pembuatan ekstrak, pembuatan tiga formula patch transdermal ekstrak etanol daun C. roseus variasi konsentrasi HPMC, validasi metode analisis, dan penetapan kadar flavonoid total ekstrak dan sediaan patch transdermal ekstrak etanol daun C. roseus. Hasil penelitian menunjukkan kadar flavonoid total ekstrak etanol daun C.roseus adalah sebesar 25,2943 ± 0,4343 mgQE/g ekstrak, formula I sebesar 19,6803 ± 0,3896 mgQE/g ekstrak, formula II sebesar 18,3411 ± 0,3171 mgQE/g ekstrak, dan formula III sebesar 16,6140 ± 0,2602 mgQE/g ekstrak. Hasil
SPSS didapatkan nilai p<0,05 yang menunjukkan bahwa formulasi patch transdermal dengan matriks HPMC memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kadar flavonoid total di dalam zat aktif ekstrak.
Kata kunci: Antipiretik, Catharanthus roseus, Ekstrak Etanol, Flavonoid Total, Patch Transdermal.