dc.description.abstract |
Metil asetat dibuat dengan mereaksikan asam asetat dan metanol. Proses
dilakukan di dalam reaktor batch membentuk metil asetat dengan proses esterifikasi. Konversi reaksi ini adalah 98,76%, pada suhu 50oC, tekanan 1 atm, waktu reaksi selama 5 jam dan menggunakan bantuan katalis amberlyst-15. Reaksi bersifat eksotermis dan sebagai pendingin adalah air.
Kebutuhan konsumsi metil asetat di Indonesia dapat dipenuhi dengan melakukan prarancangan pabrik metil asetat dengan kapasitas 38.000 ton/tahun dengan bahan baku asam asetat dan metanol. Lokasi yang dipilih adalah di Muara Pagatan seluas 30.000 m2. Kebutuhan utilitas diambil dari Sungai Kusan sebanyak 103.208,7295 kg/jam. Sedangkan kebutuhan listrik untuk operasional pabrik
sebesar 693,6060 kW disuplai dari generator. Untuk mengantisipasi adanya
pemadaman maupun saat terjadi perawatan, maka disediakan generator yang
berlebih. Bahan bakar untuk generator maupun boiler tersebut dipakai solar
sebanyak 90,1311 liter/jam.
Berdasarkan perhitungan evalusi ekonomi untuk pendirian pabrik metil asetat di atas, dibutuhkan modal tetap sebesar $32.880.861,44 atau Rp.
494.692.560.403,68, modal kerja Rp. 174.316.721.325,37, manufacturing cost Rp.
749.117.541.044,62 dan pengeluaran umum Rp. 192.840.054.328,07. Harga jual
produksi sebesar Rp. 1.124.360.000.000,00 per tahun, dengan keuntungan sebelum
dan sesudah pajak berturut-turut Rp. 126.551.959.424,99 per tahun dan Rp.
82.258.773.626,25.
Nilai Return on Invesment (ROI) sesudah pajak untuk pabrik ini sebesar 17%,
Pay Out Time (POT) sesudah pajak sebesar 3,76 tahun, sedangkan Break Even
Point (BEP) sebesar 49,30 %, dan Shut Down Point (SDP) sebesar 22,29%. Nilainilai tersebut menunjukan bahwa pabrik ini layak untuk dipertimbangkan
pendiriannya dan dapat diteruskan ke tahap perencanaan pabrik. |
|