Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penggunaan eufemisme dan diseufemisme dalam wacana berita kekerasan seksual pada portal berita daring Kanalkalimantan.com. Jurnalis dalam menulis berita menggunakan eufemisme (penghalusan makna) dan diseufemisme (pengerasan makna) sebagai gaya bahasa dan usaha untuk menggantikan istilah yang masih tabu dalam masyarakat pengguna bahasa. Eufemisme dan diseufemisme merupakan bagian dari kajian semantik yaitu mengenai perubahan bahasa. Perubahan bahasa dapat terjadi karena perkembangan ilmu, teknologi, sosial budaya, penggunaan kata, serta pertukaran tanggapan indra.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan teknik dokumentasi untuk mengumpulkan data. Data yang dihasilkan berupa kata, frasa, dan klausa yang termasuk penggunaan eufemisme dan diseufemisme dalam wacana berita kekerasan seksual pada portal berita daring Kanalkalimantan.com. Sumber data berupa wacana berita kekerasan seksual dengan jumlah lima belas wacana yang dipublikasi pada tahun 2018-2022.
Hasil penelitian dari lima belas wacana berita, ditemukan bahwa, (1) ada penggunaan eufemisme pada tiga belas wacana berita dengan jumlah 35 data. Eufemisme yang ditemukan memiliki referensi aktivitas, keadaan, peristiwa, sifat, benda, dan bagian tubuh. Penggunaan eufemisme ini berfungsi untuk menghindari istilah yang masih tabu dalam kebudayaan masyarakat, serta sebagai gaya bahasa. Kemudian, (2) ditemukan juga penggunaan diseufemisme pada enam wacana berita dengan jumlah sembilan data. Temuan diseufemisme pada penelitian ini berfungsi untuk mengungkapkan rasa marah penulis terhadap pelaku, empati terhadap korban, dan juga sebagai gaya bahasa.