dc.description.abstract |
Masalah dalam penelitian ini adalah rendahnya aktivitas dan hasil belajar siswa yang disebabkan oleh pembelajaran bersifat satu arah, siswa masih bergantung kepada guru, pembelajaran didominasi sifat individual, dan pembelajaran yang terasa membosankan. Untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas 4 SDN Kolam Makmur Barito Kuala peneliti menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dikombinasikan dengan Two Stay Two Stray (TS-TS) Dan Number Head Together (NHT).
Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dan kuantitatif dengan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan dalam 2 siklus dengan 3 kali pertemuan. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas 4 SDN Kolam Makmur Barito Kuala yang berjumlah 26 siswa terdiri dari 17 siswa laki-laki dan 9 siswa perempuan. Adapun indikator keberhasilan dalam PTK ini adalah aktivitas guru mencapai kategori “sangat baik” dan aktivitas siswa mencapai kategori “sangat aktif” serta siswa mencapai ketuntasan belajar secara individu ?70 dengan ketuntasan klasikal ?82%.
Hasil Penelitian menunjukkan bahwa aktivitas guru pada siklus I pertemuan 1 memperoleh skor 25 (78%) dengan kriteria “baik” meningkat pada siklus II pertemuan 1 berhasil mencapai skor 30 (94%) dengan kriteria “sangat baik”. Aktivitas siswa pada siklus I pertemuan 1 memperoleh persentase 27?ngan kriteria “kurang aktif” meningkat pada siklus II pertemuan 1 menjadi 85?ngan kriteria “sangat aktif”. Ketuntasan belajar siswa pada siklus I pertemuan 1 memperoleh persentase 12% meningkat pada siklus II pertemuan 1 berhasil mencapai 88%.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran Model Problem Based Learning (PBL) yang dikombinasikan dengan Two Stay Two Stray (TS-TS) Dan Number Head Together (NHT) dapat meningkatkan aktivitas guru, aktivitas siswa, dan haisl belajar siswa tema 6 muatan IPA materi siklus makhluk hidup di kelas 4 SDN Kolam Makmur Barito Kuala dan hipotesis dapat diterima. Sehingga disarankan kepada guru sebagai alternatif dan pertimbangan dalam memilih model pembelajaran. |
|