Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat kelayakan dan keuntungan usahatani cabai rawit dan mengetahui bagaimana rantai distribusi cabai rawit di Kecamatan Kurau Kabupaten Tanah Laut. Di Kecamatan Kurau terdapat 11 desa, dipilih 3 desa untuk dijadikan sampel penelitian yaitu Desa Padang Luas, Desa Bawah Layung dan Desa Sungai Bakau. Populasi petani cabai rawit di 3 desa tersebut berjumlah 248 petani cabai rawit. Petani sejumlah 45 orang diambil secara acaki untuk dijadikan responden penelitian dengan metode Simple Random Sampling. Penentuan sampel pedagang responden dilakukan dengan menggunakan metode Snowball Sampling, yaitu teknik pengambilan data dari pihak-pihak yang terlibat dalam mendistribusikan cabai rawit di Kecamatan Kurau. Berdasarkan hasil penelitian, rata-rata biaya total yang dikeluarkan petani sebesar Rp 7.963.522,-/usahatani (Rp 23.149.774,-/ha). Penerimaan yang dihasilkan petani sebesar Rp 20.171.953,-/usahatani (Rp 58.639.398,-/ha). Keuntungan yang diperoleh oleh petani Rp 12.208.430,-/usahatani (Rp 35.489.623,-./ha). Tingkat kelayakan usahatani cabai rawit berdasarkan R/C sebesar 2,53 yang berarti usahatani cabai rawit layak diusahakan karena >1. Rantai distribusi yang digunakan oleh para petani responden di Kecamatan Kurau untuk mendistribusikan cabai rawitnya ada 3 rantai yaitu rantai distribusi I ( Petani – Konsumen), rantai distribusi II (Petani - Pedagang Pengumpul - Pedagang Pengecer – Konsumen) dan rantai distribusi III ( Petani - Pedagang Pengumpul - Pedagang Besar - Pedagang Pengecer – Konsumen).