Abstract:
Cabai merupakan salah satu komoditas sayuran yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) yang menyebabkan produksi cabai rawit mengalami penurunan yaitu terserang penyakit antraknosa atau yang biasa disebut oleh petani yaitu penyakit patek. Penyakit ini disebabkan oleh cendawan Colletotrichum sp.. Penyakit antraknosa merupakan salah satu penyakit utama pada tanaman cabai rawit. Para petani mengendalikan penyakit ini masih menggunakan pestisida kimia yang berdampak buruk bagi lingkungan. Oleh karena itu diperlukan pengendalian yang aman dan ramah bagi lingkungan yaitu dengan menggunakan varietas tahan terhadap penyakit antraknosa. Tujuan dari penelitian ini untuk menguji ketahanan empat varietas cabai (Capsicum sp.) terhadap penyakit antraknosa (Colletotrichum sp.). Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Fitopatologi dan di Lahan Rumah Kaca Fitopatologi Fakultas Pertanian Universitas Lambung Mangkurat Banjarbaru. Penelitian ini menggunakan 4 varietas yaitu varietas Taruna, varietas Hiyung, varietas CF-291 dan varietas Tanjung dengan 5 kali ulangan. Varietas Tanjung memiliki masa inkubasi paling lama yaitu 10 hari sedangkan varietas CF-291 memiliki masa inkubasi paling cepat yaitu 7,5 hari. Varietas CF-291 menunjukkan varietas rentan dengan persentase 41,3%. Sedangkan varietas Taruna, Hiyung dan Tanjung menunjukkan varietas moderat dengan masing-masing persentase 34,1%, 23,1 dan 32,7%.