Abstract:
Asetaldehida merupakan suatu senyawa yang mempunyai kegunaan yang sangat luas dalam industri kimia. Produk ini digunakan dalam industri kimia sebagai bahan intermediate untuk menghasilkan bahan kimia yang lain, terutama sebagai bahan baku pembuatan asam asetat dan bahan kimia lain. Pabrik asetaldehid sangat penting keberadaannya di Indonesia karea dapat mengurangi impor asetaldehid dari luar negeri. Berdasarkan data konsumis asetaldehid di Indonesia pabrik ini direncanakan akan beroperasi dengan kapasitas 10.000 ton/tahun. Pabrik akan didirikan di Jl. Raya Solo-Sragen, Kemiri Kebabkkramat Karanganyar, Kota Solo, Jawa Tengah. Kebutuhan air akan dipenuhi dari air sungai bengawan solo yang terletak dekat dengan pabrik.
Asetaldehid dibuat dari etanol dengan impuritis 96% melalui proses dehidrogenasi dengan bantuan katalis Cu-Cr. Proses terjadi dalam fixed bed multitube reactor. Reaksi ini berlangsung dalam fase gas dengan suhu operasi 330oC dan tekanan 1,5 atm. Produk aksetaldehid dimurnikan menggunakan menara distilasi dan produk akhir berupa asetaldehid dengan kemurnian 99,5% yang selanjutnya disimpan pada tangki penyimpanan produk. Etanol sisa disimpan pada tangki penyimpanan etanol. Proses produksi ditunjang dengan adanya unit proses yang terdiri dari unit pengadaan air, steam, tenaga listrik, bahan bakar serta unit laboraturim yang selalu mengontrol kualitas bahan baku dan produk agar sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan dan dilengkapi dengan keselamatan dan kesehatan kerja karyawan.
Pemasaran asetaldehid diutamakan untuk konsumsi dalam negeri. Bentuk perusahaan berupa Perseroan Terbatas (PT) dengan sistem organisasi line dan staff. Sistem kerja karyawan berdasarkan pembagian menurut jam kerja yang terdiri dari shift dan non shift dengan tenaga kerja yang dibutuhkan sebanyak 147 orang. Adapun hasil analisa ekonomi memberikan hasil investasi modal total (TCI) sebesar Rp454.759.917.650,- dan diperoleh hasil penjualan yaitu sebesar Rp 797.063.319.487. Selain itu diperoleh juga Return of Investment (ROI) sebelum pajak sebesar 27,93?n Return of Investment (ROI) sesudah pajak sebesar 18,21% Pay Out Time (POT) sebelum pajak yaitu 2,78 tahun dan Pay Out Time (POT) sesudah pajak yaitu 3,82 tahun. Sehingga diperoleh Break Even Point (BEP) sebesar 41,44?n Shut Down Point (SDP) sebesar 25,15%. Berdasarkan pertimbangan hasil evaluasi ekonomi tersebut, maka pabrik asetaldehid dengan kapasitas 10.000 ton/tahun ini layak untuk dikaji lebih lanjut.
Kata Kunci: asetaldehida, etanol, dehidrogenasi