Abstract:
Dimetil adipat (C8H14O4) merupakan senyawa organik turunan dari ester dikarboksilat yang terdiri dari delapan atom karbon dengan hidrogen 14 serta memiliki atom oksigen 4. Dimetil adipat digunakan sebagai senyawa intermediet dalam pembuatan polimer, plasticizer dan kertas. Sehingga membuat kebutuhan akan dimetil adipat semakin besar dan penting di dunia industri. Peluang didirikannya pabrik dimetil adipat di Indonesia cukup besar, maka perlu direncanakan perancangan pabrik kimia dengan produk dimetil adipat. Pabrik ini direncanakan akan berdiri pada tahun 2026 dengan kapasitas 300.000 ton/tahun di daerah Bontang, Kalimantan Timur dengan luas tanah sebesar ±50.144 m2. Pabrik beroperasi selama 330 hari dalam setahun dengan jumlah tenaga kerja 170 orang.
Pembuatan dimetil adipat menggunakan proses esterifikasi, dimana proses ini dilakukan dengan mereaksikan asam adipat dan metanol di dalam reaktor batch dengan bantuan katalis amberlyst 35 wet. Reaktor beroperasi pada kondisi temperatur 60 0C dan tekanan 1 atm. Konversi yang dihasilkan adalah 99,6%. Produk keluaran dari reaktor akan masuk kedalam rotary drum vacuum filter untuk memisahkan produk dari katalis. Produk yang telah dipisah dari katalis dialirkan menuju dekanter untuk memisahkan komponen berdasarkan berat jenisnya. Produk bawah dari dekanter berupa air dan dimetil adipat akan dialirkan menuju menara distilasi-01untuk memurnikan produk utama berupa dimetil adipat 99%. Kemudian produk dialirkan ke tangki penyimpanan produk. Sedangkan produk atas dekanter berupa metanol, air, dimetil adipat, monometil adipat dan asam adipat akan dialirkan masuk ke menara distilasi-02 untuk dilakukan pemurnian kembali. Dimana produk atas dari menara distilasi-02 berupa metanol 99,85% akan di recycle 50% menuju arus pemasukan metanol di reaktor dan 50% lagi dialirkan menuju tangki penyimpanan produk metanol jual.
Hasil Analisa ekonomi didapat modal investasi sebesar Rp. 3.096.072.129.713,45 dan diperoleh hasil penjualan yaitu sebesar Rp. 15.679.133.957.170,30. Selain itu diperoleh juga Return of Investment (ROI) sebelum pajak sebesar 38,30?n Return of Investment (ROI) sesudah pajak sebesar 24,90%. Pay Out Time (POT) sebelum pajak 2,07 tahun dan Pay Out Time (POT) sesudah pajak sebesar 2,87 tahun. Sehingga diperoleh Break Event Point (BEP) sebesar 55?n Shut down point (SDP) sebesar 39%. Berdasarkan pertimbangan hasil evaluasi tersebut, maka pabrik dimetil adipat dengan kapasitas 300.000 ton/tahun ini layak untuk didirikan.
Kata kunci: Amberlyst 35 wet, asam adipat, dimetil adipat, esterifikasi, metanol