Abstract:
Asam oksalat adalah senyawa kimia yang memiliki rumus H2C2O4 dengan nama sistematis asam etanadinoat. Berdasarkan data impor ekspor asam oksalat Indonesia dari tahun 2015-2019 dapat ditentukan peluang kapasitas pabrik asam oksalat pada tahun 2026 yaitu sebesar 3000 ton/tahun dengan bahan baku limbah tongkol jagung dan asam nitrat berlokasi di Tuban, Jawa Timur. Pembuatan asam oksalat dengan proses ini bahan dasarnya mengandung ? 60% larutan glukosa. Glukosa dihasilkan dari hidrolisis tongkol jagung dengan katalis asam sulfat (H2SO4) 1% pada suhu 130 oC. Padatan dan larutan hidrolisis diadsorpsi untuk menyerap by product (HMF dan furfural). H2SO4 yang terkandung dalam larutan hidrolisis dinetralkan dengan NaOH, lalu dipisahkan endapannya menggunakan rotary drum vacuum filter. Glukosa yang dihasilkan dioksidasi dengan asam nitrat pada temperatur 75 oC selama 2 jam dengan katalis vanadium pentoksida. Asam oksalat yang diperoleh dipisahkan, disaring dan dikristalisasi. Kandungan asam oksalat yang dihasilkan adalah 90?ngan kemurnian produk akhir adalah 99%. Yield asam oksalat pada proses ini adalah 70%. Prosesnya dapat dilakukan secara batch maupun kontinyu. Kebutuhan utilitas diambil dari sungai Bengawan Solo sebanyak 193200,7442 kg/jam. Sedangkan kebutuhan listrik untuk operasional pabrik sebesar 260,093 kW/jam disuplai dari Pembangkit Listrik Gresik. Untuk mengantisipasi adanya pemadaman, maka dipersiapkan 2 buah generator dengan power 1000 kW. Nilai Return on Invesment (ROI) sesudah pajak untuk pabrik ini sebesar 37,18 %, Pay Out Time (POT) sesudah pajak sebesar 2,12 tahun, sedangkan kapasitas Break Event Point (BEP) adalah 40,16%, dan Shut Down Point (SDP) adalah 27,36%. Nilai-nilai tersebut menunjukan bahwa layak untuk dipertimbangkan pendiriannya dan dapat diteruskan ke tahap perencanaan pabrik.