Abstract:
Gliserol merupakan bahan yang penting pada berbagai industri, misalnya obat-obatan,
bahan makanan, industri kimia. Gliserol dapat dibuat dengan hidrolisis lemak. Salah satu sumber
lemak yang potensial di Indonesia khususnya di Kalimantan Selatan adalah Crude Palm Oil
(CPO). CPO merupakan produk utama dari industri kelapa sawit yang mengandung trigliserida
dan asam lemak bebas. Dengan ketersediaan bahan baku CPO tersebut, maka peluang untuk
mendirikan pabrik gliserol baru cukup besar, didukung oleh ekspor gliserol Indonesia semakin
tahun semakin meningkat. Pabrik gliserol direncanakan pada tahun 2026 dengan kapasitas 53.000
ton/tahun.
Pabrik gliserol yang akan dirancang menggunakan proses continuous fat splitting dengan
pertimbangan bahan baku utama air yang murah dan proses continuous yang memiliki waktu
tinggal sekitar 2-3 jam. Bahan baku yang digunakan adalah CPO, air dan activated charcoal. CPO
dihidrolisis dengan air di dalam fat splitting column pada 250oC dan 40 atm. Produk atas column
berupa asam lemak sedangkan produk bawah berupa gliserol dan CPO yang tidak terkonversi
yang akan dipisahkan menggunakan centrifuge. Kandungan air yang terdapat dalam gliserol
direduksi menggunakan evaporator. Selanjutnya gliserol dimasukkan dalam bleaching tank untuk
proses bleaching menggunakan activated charcoal. Gliserol dimurnikan dari activated charcoal
menggunakan filter press. Selanjutnya gliserol yang sudah murni disimpan dalam tangki
penyimpanan gliserol dengan kadar 99%. Gliserol diproduksi dengan kapasitas 53.000 ton/tahun
dengan 330 hari kerja dalam 1 tahun dan dioperasikan mulai tahun 2026. Lokasi pabrik
direncanakan di daerah Kecamatan Kintap, Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan dengan
luas area 26.000 m2. Tenaga kerja yang dibutuhkan sebanyak 105 orang dan bentuk perusahaan
Perseroan Terbatas (PT) dengan sistem organisasi garis dan staf. Berdasarkan hasil analisa
ekonomi, didapat BEP sebesar 43,36?n SDP sebesar 23,54% sehingga dapat disimpulakan
bahwa pabrik ini layak untuk didirikan.