Abstract:
Iklim organisasi yang baik merupakan indikator penting dalam suatu perusahaan. Iklim organisasi yang rendah dapat mengakibatkan terjadinya tindakan workplace bullying dalam hubungan antara iklim organisasi dengan workplace bullying pada perusahaan. Karyawan frontliner merupakan karyawan yang sangat berpotensi untuk mendapat tindakan workplace bullying dikarenakan mereka dituntut untuk berhadapan langsung dengan konsumen. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan antara iklim organisasi dengan workplace bullying. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif korelasional secara cross-sectional. Sampel pada penelitian ini berjumlah 105 karyawan frontliner pada perusahaan X di Kalimantan Selatan yang ditentukan dengan teknik total sampling. Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan skala Multidimensional Organizational Climate Measurement Inventory (MOCMI) (Wudarzewski, 2019) dan Negative Acts Questionnaire-Revised (NAQ-R) (Einarsen et al., 2009) yang telah di adaptasi kedalam bahasa Indonesia. Analisis data menggunakan uji korelasi product moment dengan bantuan software SPSS 23 yang menunjukkan korelasi sebesar -0,812 (p < 0,05), artinya terdapat hubungan negatif yang sangat kuat antara iklim organisasi dengan workplace bullying pada karyawan frontliner perusahaan X di Kalimantan Selatan. Hasil dari uji korelasi tersebut mengungkapkan bahwa semakin tinggi iklim organisasi maka semakin rendah workplace bullying yang terjadi. Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa dengan meningkatkan iklim organisasi dapat meminimalisir terjadinya tindakan workplace bullying pada perusahaan.
Kata kunci: Workplace bullying, iklim organisasi, karyawan frontliner