Abstract:
Kanker merupakan penyakit yang ditandai dengan adanya pertumbuhan sel yang tidak normal yang mempunyai kemampuan untuk menyerang dan menyebar ke organ tubuh lainnya. Epidermal Growth Factor Receptor (EGFR) merupakan sub kelompok dari reseptor tirosin kinase yang mengaktifkan berbagai respon biologis termasuk mitogenesis, migrasi, diferensiasi, dan apoptosis. Aktivitas EGFR
berpengaruh terhadap pertumbuhan sel kanker. Peptida bioaktif dapat menjadi alternatif sebagai penghambat aktivitas EGFR. Ikan nila merupakan salah satu
sumber peptida bioaktif yang memiliki kandungan protein yang tinggi serta asam
amino yang cukup lengkap. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan kandidat
peptida bioaktif baru dari myosin ikan nila (Oreochromis niloticus) sebagai
penghambat aktivitas EGFR dengan parameter berupa data ?G dan interaksi
residu pada protein tirosin kinase (PDB ID: 6LUD) dengan menggunakan virtual
screening, SwissADME, dan molecular docking. Hasil molecular docking
menunjukkan bahwa peptida ER dan AGK memiliki nilai ?G terendah dengan
nilai sebesar -10.45 kkal/mol dan -10.59 kkal/mol. Interaksi residu asam amino
pada peptida ER berupa ARG-836, ARG-858, ASP-837, ASP-855, LYS-875,
GLU-758, PHE-723, PHE-856, GLY-857, LYS-860, HSE-835, ASN-842, ARG841, PRO-877, VAL-876, ALA-871, LYS-875, GLY-874, GLY-873, dan GLU872. Interaksi residu asam amino pada peptida AGK berupa ARG-836, ASP-837,
ASP-855, GLU-758, LYS-875, LYS-754, LYS-757, LYS-860, GLU-872, PHE723, GLY-857, ARG-858, ARG-836, ASN-842, ARG-841, PRO-877, VAL-876,
TYR-869, GLY-874, ALA-871, dan GLY-873. Peptida ER dan AGK berpotensi
sebagai obat antikanker dengan nilai bioavailabilitas 0.55, memiliki sifat non
allergen, non toxin, kelarutan dalam air baik serta lolos uji Lipinski