Abstract:
Tuberkulosis adalah penyakit menular yang menyerang paru-paru dan ketidakpatuhan pasien tuberkulosis terjadi karena jenuh dengan pengobatan yang cukup lama, efek samping obat dan pasien yang putus berobat (drop out). Tujuan dari penelitian ini adalah mengukur tingkat kepatuhan pasien sebelum dan sesudah pemberian intervensi dan mendeskripsikan pengaruh media informasi dan alarm aplikasi pengingat minum obat terhadap kepatuhan pasien. Penelitian ini menggunakan desain penelitian quasi experimental designs dengan metode one group pretest-posttest menggunakan kuesioner. Populasi ini adalah semua pasien tuberkulosis Puskesmas Martapura 1 yang berobat pada bulan Mei 2021. Responden penelitian berjumlah 11 orang. Alur penelitian yaitu responden mengisi pretest, pemberian intervensi selama 7 hari dan mengisi posttest. Hasil penelitian yaitu tingkat kepatuhan sedang sebanyak 11 orang, dan tidak ada responden pada tingkat kepatuhan yang tinggi maupun rendah. Kepatuhan meningkat setelah pemberian intervensi dengan kepatuhan tinggi sebanyak 3 orang, kepatuhan sedang sebanyak 8 orang dan tidak ada responden pada kepatuhan rendah. Analisis uji Wilcoxon menunjukkan nilai p value 0,005. Kesimpulan dari penelitian ini adalah media alarm dan informasi obat & penyakit pada aplikasi pengingat minum obat berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan pasien tuberkulosis pada Puskesmas Martapura 1