Abstract:
Data Riset Kesehatan Dasar tahun 2018 di Indonesia menunjukkan bahwa prevalensi hipertensi pada penduduk >18 tahun mencapai 34,11%. Prevalensi hipertensi di Kalimantan Selatan berada diatas angka rerata nasional dan menunjukkan perbedaan yang cukup signifikan yang mana angka prevalensi hipertensi mencapai 44,13%. Dilihat dari jenis kelamin angka prevalensi hipertensi selama 5 tahun terakhir mengalami peningkatan, dimana pada wanita pada tahun 2013 sebesar 28,80% kemudian pada tahun 2018 sebesar 36,85% sedangkan pada laki-laki pada tahun 2013 sebesar 22,80% kemudian pada tahun 2018 sebesar 31,34%. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang berhubungan kejadian hipertensi pada wanita usia 25-44 tahun di Kalimantan Selatan tahun 2018. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain cross- sectional. Populasi penelitian ini adalah seluruh wanita usia 25-44 tahun di provinsi Kalimantan Selatan tahun 2018. Sampel adalah sebagian dari populasi yang menenuhi kriteria inklusi dan dipilih menggunakan teknik total sampling instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah dokumentasi kuesioner individu Riskesdas tahun 2018. Analisis data dilakukan secara univariat, bivariat, dan multivariat. Hasil penelitian didapatkkan konsumsi makanan asin (p- value=0,000; PR=2,03; 95%CI=1,52-2,72), konsumsi makanan berlemak (p- value=0,195), konsumsi buah dan sayur (p-value=0,296), aktivitas fisik (p- value=0,191), penggunaan kontrasepsi pil KB (p-value=0,029; PR=1,38; 95%CI=1,03-1,84), indeks massa tubuh (p-value=0,001; PR=1,70; 95%CI=1,25- 2,31). Kesimpulan penelitian ini adalah ada hubungan antara konsumsi makanan asin, penggunaan kontrasepsi pil KB, dan IMT dengan kejadian hipertensi sebagai faktor yang paling dominan berpengaruh dengan kejadian hipertensi pada wanita usia 25-44 tahun di Kalimantan Selatan.
Kata-kata kunci: hipertensi, konsumsi makanan asin, penggunaan kontrasepsi pil KB, indeks massa tubuh