Abstract:
Anti, Roulina Tati Susi. 2021. Manajemen Pengembangan Tenaga Pendidik (Studi Multi Kasus pada Sekolah Dasar Santa Angela dan Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah 3 Al-Furqan). Tesis Magister Administrasi Pendidikan Program Pascasarjana Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin, Pembimbing (I) Drs. Sulaiman, M.Pd., Ph.D dan (II) Dr. M. Saleh, M.Pd
Kata Kunci: Manajemen, Pengembangan, Tenaga Pendidik.
Manajemen pengembangan tenaga pendidik merupakan suatu aktifitas menajemen yang mencakup penetapan norma, standar, prosedur pengangkatan, pembinaan, penatalaksanaan, kesejahteraan dan pemberhentian tenaga pendidik sekolah agar dapat melaksanakan tugas dan fungsinya dalam pencaapaian tujuan institusional sekolah. Tujuan penelitian ini meliputi bagaimana perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi dalam manajemen pengembangan tenaga pendidik.
Peneliti menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dengan rancangan studi multi situs. Kehadiran peneliti mutlak dilakukan sebagai pengamat langsung pada lokasi penelitian di Sekolah Dasar Santa Angela dan Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah 3 Banjarmasin. Teknik sampling dilakukan secara purposif (purposive sampling). Teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam, observasi partisipan, dokumentasi. Analisis data dilaksanakan dengan tahapan analisis data dalam situs dan lintas situs yaitu meliputi reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan. Pengecekan keabsahan data meliputi kredibilitas, transferabilitas, dependabilitas, konfirmabilitas.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Perencanaan dalam manajemen pengembangan tenaga pendidik dilakukan dengan memenuhi kualifikasi pendidik di sekolah dengan kualifikasi S1 dan sesuai. Penilaian kompetensi guru yang dibuat oleh kepala sekolah dan guru setiap setahun sekali dan setiap minggu disupervisi. Perencanaan kegiatan pengembangan disusun bersama dan dikonfirmasikan kepada yayasan untuk disetujui yang tertuang dalam program jangka panjang dan jangka pendek sekolah dengan pembiayaan alokasi dana dari APBS dan yayasan dan dikelola bendahara sekolah. Selanjutnya guru ditunjuk menjadi panitia kegiatan pengembangan serta memilih narasumber dari kalangan dosen dan narasumber ahli dibidangnya. (2) Pelaksanaan dalam manajemen pengembangan tenaga pendidik dilakukan dengan penyelenggaraan kegiatan pengembangan di dalam dan di luar sekolah sesuai perencanaan yang sudah terjadwal meliputi kegiatan pelatihan, pembinaan, seminar, workshop, KKG dan studi lanjut. Untuk peningkatan mutu sekolah wajib diikuti seluruh guru setiap setahun sekali serta pemberian motivasi dengan memberikan dukungan serta reward bagi guru yang berprestasi. (3) Evaluasi manajemen pengembangan tenaga pendidik hasilnya terlihat dari keberhasilan program pengembangan dan program pelatihan, dan mampu mengaplikasikannya dalam proses pembelajaran. Kegagalanya meliputi guru tidak mampu menyampaikan kembali materi pelatihan, kurangnya dana dan ketidakdisiplinan guru menerapkannya dalam proses pembelajaran. Upaya mengatasinya adalah dengan mengikut sertakan kembali pada pelatihan, membangun kepercayaan diri guru, mengembangkan kompetensi pribadi dan sosialnya, memberikan sanksi bagi yang tidak disiplin dan tambahan dana dari yayasan.
Saran kepada yayasan, hendaknya terus mengembangkan bentuk-bentuk kegiatan di dalam sekolah yang dapat mengoptimalkan kompetensi yang di miliki oleh guru dengan berbagai kegiatan yang lebih bervariasi. Bagi kepala sekolah, agar memberikan motivasi secara positif untuk lebih mengoptimalkan hasil pengembangan yang dilakukan kepaada para guru melalui respon positif dalam bentuk apresiasi terhadap usaha peningkatan kualitas guru di sekolah. Bagi guru, hendaknya guru terus meningkatkan kompetensinya untuk menjadi guru yang profesional, yang mampu berkarya dan bersaing di era pendidikan saat ini. Bagi sekolah, lakukanlah perbaikan-perbaikan terhadap peraturan sekolah dengan menyesuaikan setiap kebutuhan untuk kegiatan pengembangan di masa akan datang. Bagi peneliti selanjutnya, untuk penelitian manajemen pengembangan tenaga pendidik dapat dilakukan penelitian yang lebih lanjut secara mendalam untuk diterapkan di sekolah tingkat dasar maupun tingkat atas, dengan mengambil lokasi penelitian yang berbeda.
?