Abstract:
Januari tahun 2021 terjadi luapan banjir sungai martapura yang disebabkan hujan dengan
intensitas tinggi namun juga dipengaruhi oleh rusaknya ekosistem lingkungan yang terjadi pada
DAS dan buruknya pengelolaan sumber daya perairan. Untuk menyelamatkan kondisi ekosistem
sungai akibat banjir, dilakukanlah pemantauan kualitas air sungai secara teratur dengan
parameter Total Suspended Solid (TSS) dan Colored Dissolved Organic Matter (CDOM) yang
distribusinya dapat diestimasi melalui teknologi penginderaan jauh, seperti dari citra satelit
Sentinel-2A. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memantau kualitas air (TSS dan CDOM) Sub
DAS Martapura dengan aspek spasial dan temporal dengan menggunakan data Sentinel-2A.
Menurut Peraturan Gubernur Kalimantan Selatan Nomor 5 tahun 2007 tentang Peruntukan dan
Baku Mutu Air Sungai standar kualitas air untuk parameter TSS adalah 50 mg/L yang berarti
sebelum banjir tepatnya bulan Oktober 2020 nilai TSS dibawah baku mutu. Secara temporal saat
banjir bulan Januari 2021 nilai TSS meningkat signifikan diatas baku mutu dan kemudian turun
kembali normal setelah terjadi banjir bulan Juli 2021. Sejalan dengan TSS, parameter CDOM
terpantau rendah sebelum banjir kemudian meningkat saat terjadi banjir dan kembali turun setelah
peristiwa banjir. Secara spasial, nilai TSS menunjukkan penurunan konsentrasi kearah hilir sungai
dan meningkat kearah hulu sungai sedangkan CDOM terjadi peningkatan kearah hilir sungai dan
menurun kearah hulu sungai. Hasil analisis regresi antara pengukuran insitu dan Sentinel-2A, TSS
bulan Oktober 2020, Januari 2021 dan Juli 2021 berturut-turut memiliki nilai R = 0,998; RMSE =
11,489; R = 0,999; RMSE = 9,201; R = 0,992; RMSE = 3,109. Dimana dari ketiga nilai tersebut
menunjukkan adanya korelasi yang tergolong sangat kuat.