Abstract:
Membran nanofiltrasi diklaim dapat menghilangkan padatan tersuspensi, bahan organik, dan kadar garam yang terkandung dalam air. Hanya saja dalam proses filtrasi menggunakan membran, masalah yang kerap ditemui yaitu fouling pada membran, sehingga proses fouling ini dapat dihidari dengan meintegrasikan dengan proses lain yaitu koagulasi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh proses koagulasi dan membran nanofiltrasi dengan koagulan Al2(SO4)3, AlCl3, FeSO4 dan FeCl3 dalam mengolah air rawa asin dan menganalisis pengaruh jenis koagulan terhadap fouling pada proses hibrid koagulasi dengan membran nanofiltrasi yang pada penelitian ini diuji dengan menggunakan metode jar-test dan membran dengan sistem dead-end dan pengukuran UV254 dan Warna menggunakan spektroskopi UV. Proses koagulasi mampu meningkatkan kinerja membran yang didasarkan penyisihan UV254 dan warna pada air rawa asin dengan pH dan dosis optimum yang berbeda untuk masing-masing jenis koagulan. Selain itu pada proses hibrid koagulasi dengan membran nanofiltrasi mampu menyisihkan TDS dan salinitas dalam air rawa asin. Semua jenis koagulan yang telah diuji pada penelitian ini memiliki pengaruh yang berbeda terhadap fouling yang terbentuk, hal ini juga didukung oleh ketiga jenis pemodelan membran yaitu MFI, pore blocking dan kurva saturasi dengan pemodelan paling tepat untuk menjelaskan fenomena fouling adalah dengan menggunakan pemodelan kurva saturasi. Berdasarkan penelitian, koagulan yang paling baik dalam mengolah air rawa asin yaitu koagulan berbasis besi yakni FeCl3, dengan penyisihan UV254 dan warna paling besar 97% serta penyisihan TDS dan salitinitas sebesar 96%, dengan fluks permeat yang dihasilkan sebesar 10,96 L/m2.jam, dan pada pemodelan fouling pada membran, koagulan FeCl3 memiliki potensi pembentukan fouling yang lebih kecil jika dibandingkan dengan koagulan jenis lainnya.
Kata Kunci: Air Rawa Asin, Fouling, Koagulasi, Nanofiltrasi, Salinitas