Abstract:
Hutan mangrove merupakan ekosistem unik dengan fungsi yang unik dalam lingkungan hidup oleh adanya pengaruh laut dan daratan, di kawasan mangrove terjadi interaksi komplek antara sifat fisika dan ekologi. Selain memiliki fungsi ekologis dan fisik, ekosistem mangrove juga memiliki fungsi ekonomi yang dimana potensi yang dimiliki hutan mangrove dapat dikembangkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, misalnya dengan mengidentifikasi potensi sumberdaya alam yang layak dikembangkan sebagai daerah tujuan ekowisata. Pemanfaatan mangrove untuk ekowisata ini akan berkembang jika memiliki daya tarik bagi para masyarakat setempat maupun wisatawan. Desa Angsana memiliki potensi ekowisata yang belum dikembangkan yaitu salah satunya kawasan ekosistem mangrove. Kawasan mangrove tersebut berada di wilayah estuari, memiliki luas sekitar ±45,71 ha, pada sisi sungai sebelah barat di dekat muara dicirikan dengan landscape yang berbukit. Sedangkan pada sisi timurnya cenderung datar dan berupa lahan basah. Pemandangan dari bukit ke arah muara sungai cukup menarik, di sisi lain sungainya mudah untuk di jelajahi dengan perahu. Terdapat vegetasi Rhizopora dengan akar yang berukuran besar mencapai 3 m dan juga terdapat primata seperti bekantan dan monyet ekor panjang di bagian hulu sungai. Penelitian ini dikumpulkan berdasarkan dari data primer dan sekunder. Data primer dikumpulkan dengan wawancara dan pengisian kuisioner terhadap 10 orang responden serta pengukuran langsung terhadap beberapa parameter jenis ekowisata. Data sekunder berupa hasil penelitian sebelumnya yang telah dilakukan di lokasi yang sama dan laporan yang terkait. Kemudian dari hasil yang didapatkan dari data tersebut akan disusun strateginya dalam analisis SWOT.